×
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki beragam etnis, budaya, dan agama yang saling berinteraksi satu sama lain. Perbedaan yang ada ini kerap memicu timbulnya potensi konflik dalam kehidupan bermasyarakat. Provinsi Bali memiliki penduduk yang mayoritas memeluk keyakinan Hindu, dan Muslim sebagai minoritas. Di Dusun Wanasari Kota Denpasar, tinggal sekelompok penduduk pendatang yang notabene berlatarbelakang budaya Jawa dan berkeyakinan Islam. Kendati memiliki nilai-nilai budaya yang berbeda, namun keduanya dapat hidup berdampingan secara harmonis. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jalinan komunikasi yang terjadi antara penduduk pendatang dan penduduk asli serta bagaimana cara mengelola potensi konflik di antara keduanya.
Penelitian ini dilakukan di Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar Provinsi Bali dengan menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah melakukan wawancara mendalam supaya informan memberikan data sebanyak-banyaknya. Sampel diambil melalui metode purposive sampling, terutama adalah teknik maximum variation sampling. Sedangkan dalam analisis datanya, peneliti memakai analisis interaktif Miles dan Huberman dengan tahapan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan hingga verifikasi.
Penelitian ini berkesimpulan bahwa: (1) Jalinan komunikasi yang berkembang di antara penduduk pendatang dan penduduk asli utamanya berkenaan dengan urusan bisnis, perdagangan, dan urusan keamanan. (2) Cara atau pendekaan yang lebih menonjol untuk pengelolaan potensi konflik terutama yakni pendekatan integrative dengan fokus intercultural competence terutama berkenaan dengan toleransi, empati dan positive thinking. (3) Terdapat kesan kuat bahwa tradisi berperan dalam menopang jalinan komunikasi antara penduduk pendatang dan penduduk asli. Tradisi yang dimaksud adalah tradisi ngejot dan menyama braya.
Kata Kunci: Komunikasi Antar Budaya, Pengelolaan Potensi Konflik, Peran Tradisi