×
Industri rumah tangga genteng dan batu bata memberikan dampak positif
terhadap pertumbuhan perekonomian mikro di Indonesia. Dampak negatif yang
terjadi pada sektor usaha ini adalah potensi terjadinya kelelahan pada tenaga kerja
yang memungkinkan terjadinya risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja
sehingga terjadi penurunan produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan faktor lingkungan fisik (tekanan panas, kebisingan dan
intensitas pencahayaan) dengan kelelahan kerja (Studi kasus pengrajin genteng
dan batu bata di Desa Kaling Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar).
Penelitian ini merupakan penelitian analitik menggunakan pendekatan cross
sectional. Populasi penelitian ini berjumlah 100 orang dan yang menjadi subjek
penelitian 80 orang. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah
kuesioner untuk karakteristik subjek. Pengukuran kelelahan kerja menggunakan
Reaction Timer, pengukuran tekanan panas menggunakan Heat Stress Area
Monitor, Sound Level Meter untuk mengukur tingkat kebisingan dan Lux Meter
untuk mengukur intensitas pencahayaan. Analisis korelasi menggunakan uji
parametrik Pearson Product Moment dengan tingkat kepercayaan 5% atau ? =
0.05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 variabel yang memiliki
hubungan yang signifikan dengan kelelahan kerja, yaitu tekanan panas diperoleh
nilai sig (p-value) = 0.000 dan r = 0.712, tingkat kebisingan diperoleh nilai sig (pvalue)
= 0.021 dan r = 0.258 serta intensitas pencahayaan diperoleh nilai sig (pvalue)
= 0.000 dan r = 0.404.
Kata Kunci : Pengrajin Genteng dan Batu Bata, Tekanan Panas, Kebisingan,
Intensitas Pencahayaan, Kelelahan Kerja