Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui komposisi kimia dari material sudu turbin pesawat terbang; (2) mengetahui struktur mikro dari material sudu turbin pesawat terbang; (3) mengetahui tingkat kekerasan pada material sudu turbin pesawat terbang dengan menggunakan pengujian kekerasan Vickers; dan (4) mengetahui material standar apa yang digunakan pada sudu turbin pesawat terbang.

Populasi dalam penelitian ini adalah sudu turbin pesawat terbang yang sudah terpakai.  Sampel dalam penelitian ini adalah potongan dari sudu turbin dengan teknik pengambilan sampel purposive  sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini ada 1 buah sampel untuk pengujian komposisi kimia, 1 buah sampel untuk pengujian kekerasanVickers, dan 1 buah sampel untuk pengamatan struktur mikro. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan metode dokumentasi yang berupa data nilai kekerasan dan gambar struktur mikro dan observasi yang dilakukan dengan cara pengamatan langsung saat dilakukannya pengujian. Analisis data pada uji komposisi kimia menggunakan alat uji spektrometri, uji struktur mikro dengan alat uji metalografi dengan pembesaran 200x, dan uji kekerasan dengan alat uji kekerasan makro Vickers.

Hasil penelitian adalah sebagai berikut, pertama hasil uji komposisi kimia dengan dominasi unsur Ni mencapai 63.65%, Cr 12.49%, dan Co 9.07% menunjukkan bahwa specimen uji termasuk material paduan super berbasis nikel. Kedua, material paduan super dengan kandungan Ni mencapai 63.65%, Cr 12.49%, dan Co 9.07%, diduga kuat merupakan material metal Rene 95 nickel based superalloy. Ketiga, pengujian komposisi kimia menunjukkan struktur fasa yang terdapat pada material sudu turbin pesawat adalah fasa ? dan fasa ?’ yang memiliki mekanisme penguatan yang sama dengan komposit dimana fasa ? sebagai matriks dan fasa ?’ sebagai penguat. Fasa ?’ merupakan Ni3Al atau Ni3Nb dan Ni3Ti. Keempat, hasil uji kekerasan dari ujung ke pangkal spesimen dengan jarak masing-masing titik 3,5 mm adalah 623 VHN, 297 VHN , 297 VHN, 309 VHN ,366 VHN, 336 VHN, 366 VHN, dan 322 VHN. Angka kekerasan dari 8 titik uji menunjukan adanya perbedaan yang signifikan pada bagian tepi dengan yang lain. Diidentifikasi hasil uji kekerasan pada material sudu turbin pesawat menunjukkan adanya anomali permukaan, karena angka kekerasan pada bagian permukaan hampir mencapai dua kali lipat dari bagian yang lain. Diduga pada bagian permukaan sudu turbin telah mengalami pengerasan permukaan.

Kata Kunci      : paduan super, nikel,  Rene 95, komposisi kimia, Vickers, metalografi