×
Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kota Surakarta memiliki perkembangan kota yang cukup tinggi. Hal ini membawa konsekuensi pada peningkatan pelayanan transportasi kotanya. Pemerintah kota melalui Dishubkominfo berencana mengimplementasikan bus BST di koridor selanjutnya. Untuk mendukung pengoperasiannya, diperlukan analisis potensi demand pada koridor BST. Agar kelangsungan penggunaan BST yang bekelanjutan, maka diperlukan analisis tarif. Hal ini dimaksudkan agar tarif tidak memberatkan pengguna jasa maupun operator. Tempat yang dianggap memiliki potensi demand yang cukup besar adalah sekolah dan perguruan tinggi.
Data penelitian dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan penyebaran kuisioner kepada pelajar dan mahasiswa dan data sekunder berdasarkan dari data penelitian sebelumnya dan data dari instansi-intansi terkait. Data kemudian dianalisis untuk mengetahui potensi demand dan nilai ATP dan WTP.
Potensi demand pada sekolahan di rute BST korider empat sebanyak 68% dari populasi. Selain itu, potensi demand pada sekolah menghasilkan 9.006 perjalanan dan pada perguruan tinggi menghasilkan 20,084 perjalanan dalam satu hari. Nilai Ability To Pay pada pelajar sebesar Rp 3.248,00 , dan pada mahasiswa sebesar Rp 3.592,00. Nilai Willingness To Pay pada pelajar sebesar Rp 2.481,00 dan nilai pada mahasiswa Rp. 3.493,00.
Kata kunci: Potensi Demand, Ability To Pay, Willingness To Pay