ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) proses pendidikan yangberlangsung di sanggar-sanggar Desa Kepuhsari; (2) peran sanggar-sanggar dalammelestarikan dan mengembangkan wayang kulit di Desa Kepuhsari; dan 3) sikapmasyarakat terhadap upaya pelestarian wayang kulit yang dilakukan oleh sanggarsanggardi DesaKepuhsari. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif denganpendekatan studi kasus. Sumber data primer berasal dari data wawancaramendalam kepada informan serta observasi langsung di lapangan, sedangkansumber data sekunder berasal dari dokumentasi. Teknik pengambilan subyekpenelitian berupa purposive dengan snowball sampling. Teknik pengumpulan datamenggunakan observasi langsung, wawancara mendalam dan dokumentasi.Teknik uji validitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode.Teknik analisis data menggunakan pemilahan data, interpretasi data dan penarikankesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) proses pendidikan yangberlangsung di sanggar-sanggar Desa Kepuhsari berlangsung secara nonformaldan fleksibel; (2) sanggar dijadikan pusat inovasi dalam masyarakat, sehinggasanggar mempunyai peran yang cukup penting dalam pelestarian wayang kulityang merupakan warisan kearifan lokal di Desa Kepuhsari; Sanggar telahmelakukan proses pewarisan budaya dari generasi tua kepada generasi muda yangsangat berpengaruh terhadap upaya untuk pelestarian wayang kulit,; dan 3)sebagian masyarakat mendukung dengan diadakannya berbagai upaya yangdilakukan oleh sanggar, karena sanggar merupakan satu sarana untuk pelestarianwayang kulit, tetapi ada juga sebagian masyarakat yang tidak mendukung, hal inidisebabkan oleh adanya perbedaan sudut pandang masyarakat. Kata Kunci : Pendidikan, Kearifan lokal, Pelestarian, Wayang kulit