Penulis Utama : Maya Klementina Dasmasela
NIM / NIP : S531308012
×

ABSTRAK 

Latar Belakang : Ibu hamil trimester III menjadi salah satu kelompok rawan kekurangan gizi, karena memenuhi kebutuhan ibu dan janin yang dikandung. Pola makan yang salah pada ibu hamil trimester III berdampak terhadap kejadian anemia, pertambahan berat badan ibu hamil kurang dan gangguan pertumbuhan janin. Penyebab kematian neonatus (usia di bawah satu bulan) sebagian besar karena gangguan pernafasana/asfiksia (35,9%), dan Bayi Berat Lahir Kurang (BBLR) 32,4%. Angka BBLR di Provinsi Yogyakarta 9%. Angka BBLR sebanyak 322 bayi dari 5322 kelahiran (6,05%) di Kabupaten Kulon Progo. Ibu hamil dengan anemia dan malaria, berisiko menjadi anemia berat, demam, hipoglikemia, malaria serebral, edema paru dan sepsis. Komplikasi pada janin yang dikandung, dapat menyebabkan bayi berat lahir rendah (BBLR), abortus dan kelahiran prematur.

Metode: Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah ibu hamil trimester III di Puskesmas Samigaluh II. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling (34 subjek). Pengambilan data menggunakan kuesioner, pemeriksaan kadar hemoglobin dan kadar feritin. Data dianalisis dengan Uji Regresi Logistik untuk melihat hubungan antara anemia defisiensi besi dan riwayat malaria dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR).

Hasil : Ibu hamil trimester III anemia defisiensi besi sebanyak 10 orang (29,41%), yang memiliki riwayat malaria sebanyak 18 orang (52,96%) dan kejadian BBLR sebanyak 12 bayi (35,29%). Karakteristik ibu hamil trimester III, umur berisiko (< 20 dan > 35 tahun) sebanyak sembilan ibu (26,48%), paritas berisiko (≥ 4 kali) sebanyak tujuh ibu  (20,59%), jarak kelahiran berisiko (≥ 2 tahun) sebanyak 12 ibu (35,29%), kadar hemoglobin < 11 gr/dl (anemia) sebanyak 10 ibu (29,41%). Ibu hamil yang tidak bekerja di luar rumah sebanyak 22 ibu (64,71%). Tidak ada hubungan bermakna antara anemia defisiensi besi dengan kejadian BBLR (p = 0,112), nilai OR = 4,5, ibu hamil dengan anemia defisiensi besi melahirkan bayi dengan BBLR adalah sebesar 81,81% lebih tinggi dibandingkan dengan tidak mengalami ADB. Hubungan bermakna antara riwayat malaria dengan kejadian BBLR (p = 0,013), nilai OR = 8,75, ibu hamil dengan riwayat malaria melahirkan bayi dengan BBLR adalah sebesar 89,74% lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak mengalami riwayat malaria. Hubungan bermakna antara ADB dan riwayat malaria pada ibu hamil trimester III dengan kejadian BBLR (p = 0,02).

Simpulan : Terdapat hubungan bermakna antara ADB dan riwayat malaria pada ibu hamil trimester III dengan kejadian BBLR (p = 0,02).

Kata kunci : ibu hamil trimester III, anemia defisiensi besi, malaria, BBLR.

×
Penulis Utama : Maya Klementina Dasmasela
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S531308012
Tahun : 2016
Judul : Hubungan Anemia Defisiensi Besi Dan Riwayat Malaria Pada Kehamilan Trimester III Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di Samigaluh, Kulon Progo
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2016
Program Studi : S-2 Ilmu Gizi
Kolasi :
Sumber : UNS -Pascasarjana Jur.Ilmu Gizi - S531308012 - 2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Ir. Ruben Dharmawan, dr.,Ph.D.,Sp.Park
2. DR. Adi Prayitno, drg.,M.Kes
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.