Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar siswamelalui penerapan model blended learning berbantuan quipper school.Pelaksanaan blended learning pada penelitian ini dilakukan melalui penerapanactive learning pada pembelajaran tatap muka dan pemanfaatan layanan webpembelajaran quipper school untuk melaksanakan pembelajaran online.Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom actionresearch) dengan mengacu pada model Kemmis & Taggart yang terdiri dari 4tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian inidilakukan terhadap siswa kelas X Akuntansi 3 di Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016 pada mata pelajaranpengantar akuntansi dan keuangan. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Februari-Agustus 2016. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi,wawancara, angket, catatan lapangan, dan dokumentasi. Pengujian validitasdilakukan terhadap instrumen dan data. Pengujian validitas terhadap instrumenyang berupa angket kemandirian belajar dilakukan dengan uji validitas isi (contentvalidity) dan pengujian validitas data dilakukan dengan teknik triangulasi yaknitringulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisisdeskriptif kualitatif. Desain pelaksanaan blended learning pada penelitian inidilakukan melalui 4 tahapan, yakni (1) engage; (2) information exchange; (3)knowledge construction; dan (4) evaluation.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan blended learningberbantuan quipper school dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa diSMK Negeri 1 Surakarta. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan persentase rata-ratakemandirian belajar yang diperoleh dari hasil analisis observasi dan hasil analisissebaran angket sebagai berikut: (1) berdasarkan hasil analisis observasi padasiklus I kemandirian belajar siswa termasuk ke dalam kategori cukup denganpersentase rata-rata kemandirian belajar sebesar 64,09% yang kemudianmengalami peningkatan pada siklus II menjadi kemandirian belajar kategori tinggidengan persentase rata-rata kemandirian belajar sebesar 82,88%; dan (2)berdasarkan hasil analisis sebaran angket pada siklus I kemandirian belajar siswatermasuk ke dalam kategori tinggi dengan persentase rata-rata kemandirian belajarsebesar 69,29% yang kemudian pada siklus II tetap termasuk ke dalam kategorikemandirian belajar tinggi dengan adanya peningkatan terhadap persentasekemandirian belajar menjadi sebesar 82,98%.Kata Kunci: blended learning, kemandirian belajar, quipper school.