×
Dalam penelitian ini dikembangkan suatu model persediaan closed-loop supply chain dengan mempertimbangkan inspeksi, sorting, waste disposal, dan rework. Terdapat tiga pihak yang terlibat dalam model yakni pengecer, pemanufaktur, dan pemasok. Permintaan pengecer dipenuhi dari produk hasil produksi reguler dan remanufaktur. Dalam model persediaan ini telah mengakomodir dua proses pemulihan terhadap barang bekas pakai yakni remanufacturing dan refurbishing. Barang bekas pakai yang tidak dapat dipulihkan sampai pada kualitas yang sama seperti sedia kala akan dikategorikan ke dalam refurbishable item yang nantinya dijual ke pasar sekunder. Produk cacat yang dihasilkan dari produksi reguler akan dilakukan proses rework. Dalam penelitian ini menerapkan single production cycle – multiple remanufacturing cycle atau kebijakan (1, R) dan multiple production cycle – single remanufacturing cycle atau kebijakan (P, 1). Fungsi tujuan dari model persediaan ini adalah maksimasi total profit gabungan dari pihak pengecer-pemanufaktur-pemasok, dengan enam variabel keputusan yaitu waktu siklus pengecer, jumlah siklus remanufacturing untuk kebijakan (1, R), jumlah siklus produksi reguler untuk kebijakan (P, 1), frekuensi pengiriman produk jadi dari pemanufaktur ke pengecer pada fase remanufaktur, frekuensi pengiriman produk jadi dari pemanufaktur ke pengecer pada fase produksi reguler, dan frekuensi pengiriman bahan baku dari pemasok ke pemanufaktur. Prosedur iterative diberikan untuk mendapatkan variabel keputusan yang optimal. Numerical example diberikan untuk menggambarkan situasi yang sesuai dengan model yang dikembangkan. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa parameter yang paling berpengaruh terhadap fungsi tujuan profit gabungan dan nilai optimal variabel keputusan adalah parameter permintaan, proporsi recoverable item, dan biaya simpan serviceable item.
Kata Kunci: closed-loop supply chain, inspeksi, sorting, waste disposal, rework produksi, remanufaktur, refurbish