×
KIMBis di Desa Grinting Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah, selain itu juga untuk mengetahui strukturasi yang ada di KIMBis Brebes, dimensi pendorong(enabling) dan penghambat (constrain) terhadap pemberdayaan perempuan dalam kelompok serta mengetahui perubahan yang terjadi setelah adanya program KIMBis.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan diskusi terfokus/focus group discussion (FGD). Obyek penelitian adalah pengurus KIMBis dan perempuan anggota kelompok binaan KIMBis. Informan untuk data kualitatif ini sebanyak 13 orang. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis data pembuatan Eksplanasi yang bertujuan untuk menganalisis data studi kasus dengan cara membuat suatu eksplanasi tentang kasus yang bersangkutan. Penelitian ini menggunakan teori strukturasi dari Anthony Giddens, yaitu teori perubahan sosial yang mengandaikan adanya dualitas antara struktur dan agen.
Proses Pemberdayaan Perempuan di komunitas KIMBis dilakukan dengan beberapa hal, yaitu (1) pendekatan yang partisipatif (bottom up), (2) partisipasi dan penyiapan SDM, (3) peningkatan skill, (4) Akses Pemasaran, (5) Tempat konsultasi kelompok dan (6) Pendampingan perlombaan. Kerangka kebijakan KIMBis dibuat dengan program yang netral gender dan dominasi agen justeru banyak di topang oleh partisipasi kaum perempuannya maka “semakin berpartisipasi perempuan dalam setiap momentum, akan semakin maju sebuah masyarakat” serta KIMBis mengutamakan adanya partisipasi masyarakat, sehingga memunculkan partisipasi anggota dan menciptakan kemandirian anggota. Agency dalam strukturasi ini adalah ibu Murwati, ibu Sawitri dan Bapak Suratman, dengan signifikansinya bahwa pentingnya perempuan berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari program pembangunan. Dimensi pendorong (enabling) dan penghambat (constrain) dilihat dalam strukturasi kelompok yang diambil pada 5 sample, yaitu Srikandi Mina Mandiri bercorak “Perusahaan” dan bersifat constrain, dalam kelompok ini signifikansi dan dominasi yang ada tidak terlegitimasi oleh anggota kelompok maka upaya pengembangan pemberdayaan perempuan terhambat. Mutiara Gading bercorak ”Gotong Royong” dan bersifat enabling, dalam kelompok ini signifikansi dan dominasi terlegitimasi oleh anggota kelompok yang ada. Sariana Lapan bercorak “Perusahaan” dan bersifat constrain, signifikansi, dominasi dan legitimasi terhadap pemberdayaan perempuan sangat lemah. Mutiara Mandiri bercorak “Gotong Royong” bersifat enabling. Wana Lestari bercorak “Gotong Royong” dan bersifat constrain, signifikansi yang ada tidak cukup dominan. Adapun dampak KIMBis terhadap perempuan adalah meningkatnya skill perempuan, kapasitas dan kepemimpinan perempuan, keterbukaan perempuan dengan sesama perempuan, kemandirian ekonomi keluarga dan masyarakat, konsumsi makanan harian meningkat, munculnya pasar-pasar on-line dan agency menghargai kualitas dan integritas perempuan sebagai aktor yang memiliki karya.
Kata Kunci : pemberdayaan perempuan, pesisir, strukturasi