×
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mendeskripsikan pola kalimat pada iklan di majalah wanita; (2) pemakaian diksi pada iklan di majalah wanita; (3) wujud campur kode pada iklan di majalah wanita. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah bahasa iklan yang ada pada majalah Wanita, yaitu majalah Chic, Cita Cinta, Femina, dan Kartini edisi April 2006 informan (pembaca). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pustaka wawancara mendalam. Validitas data menggunakan teknik triangulasi teori dan triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan adalah analisis model mengalir yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Pemakaian pola kalimat yang berdasarkan jumlah klausa terdiri dari: kalimat tunggal, kalimat bersusun, dan kalimat majemuk. Pada iklan di majalah wanita yaitu majalah Chic, Cita Cinta, Femina, dan Kartini edisi April 2006, peneliti mengkaji pola kalimat berdasarkan jumlah klausanya.Pola kalimat yang ada pada iklan majalah wanita antara lain: S-P, S-P-O, S-P-O-K, S-P-K, S-K-P, dan K-S-P-O. Kalimat yang paling banyak dijumpai adalah kalimat tunggal khususnya yang berpola S-P-O-K. Kalimat tunggal yang digunakan ditandai dengan ketidakbakuan yang berupa kalimat tak lenggap dan kalimat rancu. Kalimat majemuk yang banyak digunakan adalah majemuk setara. Dalam kalimat bersusun yang banyak digunakan berkonjungsi subordinatif seperti Karena, biarpun, dan walaupun. Berdasarkan penelitian ini diketahui bahwa pembentukan pola kalimat pada iklan majalah wanita menggunakan beberapa variasi atau beberapa pola yang terkadang tidak sesuai dengan tata Bahasa Indonesia yang ditetapkan karena bahasa sebuah iklan adalah untuk menarik konsumen dengan produk yang ditampilkan. (2) Pemakaian diksi pada iklan di majalah wanita tampak pada: (a) pemakaian interjeksi yang berfungsi untuk menimbulkan minat, rasa ingin tahu lebih jauh pada diri calon pembeli tentang produk dan untuk mempertahankan produk. Pemakaian interjeksi sengaja ditampilkan pengiklan karena mengingat bahwa pembaca harus dirangsang agar mengikuti pesan-pesan yang disampaikan, (b) pemakaian kata ganti yaitu kata ganti ”kita” yang digunakan pengiklan supaya antara pembaca dan pembuat iklan terkesan lebih komunikatif, (c) penghilangan konsonan dan vokal untuk menghindari kesan kaku dalam berkomunikasi sehingga lebih komunikatif, (d) penghilangan suku kata yang digunakan oleh pengiklan untuk menghilangkan kesan jenuh dan bosan yang timbul pada pembaca bila ada kemungkinan muncul pengulangan kata dalam iklan yang ditampilkan mengingkat rahasia sebuah iklan adalah pengulangan, (e) pemakaian kata-kata istilah asing digunakan untuk menambah daya tarik sebuah iklan sehingga pembaca dapat terpengaruh selain itu juga menambah perbendaharaan kosa kata pembaca dalam bahasa asing dialek Jakarta (3) Wujud campur kode yang ada pada iklan di majalah wanita berupa: (a) pemakaian kata dari bahasa Inggris, digunakan karena kata itu memang dibutuhkan dalam pemakaiannya, menambah daya tarik sebuah iklan sehingga pembaca dapat terpengaruh dan menambah perbendaharaan kosa kata misalnya kata hot sengaja dihadirkan oleh pengiklan untuk lebih menarik perhatian para pembaca, (b) pemakaian kata dari dialek Jakarta, hal ini karena pembaca yang cenderung sudah mengenal bahasa dialek Jakarta bagai pengiklan sengaja ditampilkan dan disesuaikan dengan apa yang terjadi tetapi tetap menjalin keakraban dan kekomunikatifan antar pengiklan dan pembaca.