Penulis Utama | : | Sinta Dewi Kusmasari |
NIM / NIP | : | C0112052 |
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana teks dari Serat Garebeg Mulud PB VII yang dipandang benar, bersih dari kesalahan (2) bagaimanakah prosesi dan makna simbolik pada upacara Garebeg Mulud PB VII yang terkandung dalam naskah Serat Garebeg Mulud PB VII.
Tujuan penelitian ini adalah (1) menyajikan dan memperoleh teks Serat Garebeg Mulud PB VII yang dipandang benar, bersih dari kesalahan (2) mengungkapkan prosesi dan makna simbolik upacara Garebeg Mulud pada masa PB VII yang terkandung di dalam teks Serat Garebeg Mulud PB VII.
Bentuk penelitian ini yaitu penelitian filologi yang bersifat deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa naskah Serat Garebeg Mulud PB VIIdan hasil wawancara. Teks Serat Garebeg Mulud PB VII berbentuk prosa huruf Jawa carik dengan jumlah 20 halaman. Wawancara dilakukan dengan Budayawan, dengan menggunakan wawancara mendalam atau terbuka.
Teknik analisis data dilakukan dengan deskripsi naskah, kritik teks, suntingan teks dan aparat kritik serta terjemahan. Penelitian Serat Garebeg Mulud PB VII menggunakan metode standar dan anasis isi. Kajian isi dilakukan untuk mengungkapkan prosesi dan makna simbolik upacara Garebeg Mulud PB VII dalam teks Serat Garebeg Mulud PB VII.
Simpulan dalam penelitian ini adalah (1) Serat Garebeg Mulud PB VII Koleksi Reksapustaka Pura Mangkunegaran Surakarta dengan nomor H42 merupakan naskah tunggal. Varian-varian yang ada dalam Serat Garebeg Mulud PB VII berupa ketidakkonsistenan dalam penulisan dengan jumlah 13, hiperkorek dengan jumlah 18, adisi dengan jumlah 6, lakuna dengan jumlah 14. Suntingan teks Serat Garebeg Mulud PB VII merupakan teks yang benar, bersih dari kesalahan dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena sudah melewati proses deskripsi naskah, kritik teks, aparat kritik, dan transliterasi. (2) SeratGarebeg Mulud PB VII merupakan naskah adat istiadat yang berisi tentang prosesi upacara adat Garebeg Mulud pada masa pemerintahan Kangjeng Susuhunan Pakubuwono VII serta makna simbolis. Adapun makna simbolis yang terdapat dalam naskah Garebeg Muludada 3, yaitu: simbol dalam tempat prosesi, peralatan, dan simbol dalam pelaksanaan upacara Garebeg Mulud. Simbol-simbol tersebut menggambarkan tentang perjalanan manusia menuju kesempurnaan.
Kata kunci: Filologi, Adat Istiadat, Garebeg Mulud, Pakubuwono VII
Penulis Utama | : | Sinta Dewi Kusmasari |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | C0112052 |
Tahun | : | 2016 |
Judul | : | Serat garebeg mulud pb vii (suntingan teks dan kajian isi) |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - F. Ilmu Budaya - 2016 |
Program Studi | : | S-1 Sastra Jawa |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-F. Ilmu Budaya Jur. Sastra Daerah-C.0112052-2016 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Drs. Sutarjo, M.Hum 2. Dr. Supana, M.Hum |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Ilmu Budaya |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|