Penjadwalan proyek merupakan hal yang krusial dalam suatu proyek konstruksi.Penyusunan kegiatan dalam proses penjadwalan harus dibuat dengan detil agardapat membantu dalam evaluasi proyek serta menciptakan pelaksanaan proyekkonstruksi yang efektif dan efisien. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untukmengetahui dan membandingkan besarnya durasi dan biaya setelah dilakukanpercepatan dengan menggunakan alternatif penambahan jam kerja (lembur) danshift kerja.Studi kasus pada penelitian ini mengambil proyek pembangunan Hotel GrandKeisha yang terletak di Yogyakarta. Data-data yang dibutuhkan dalam penelitianini antara lain kurva S, rekapitulasi perhitungan biaya proyek, daftar RencanaAnggaran Biaya (RAB), dan daftar harga satuan upah pekerja. Metode penelitianyang digunakan adalah dengan merancang network planning, menghitung crashcost pada penambahan jam kerja dan shift kerja, menghitung biaya langsung danbiaya tidak langsung pada setiap kegiatan yang berubah akibat perubahan durasipelaksanaan, percepatan durasi pekerjaan, perhitungan cost slope, serta penentuanbiaya dan durasi optimum akibat penerapan metode crashing.Setelah dilakukan percepatan dengan metode crashing, untuk alternatifpenambahan jam kerja diperoleh pengurangan total cost sebesarRp.1,012,856,772.54 dari total cost normal Rp.90,620,898,879.84 menjadiRp.89,608,042,107.30 dengan durasi 392 hari. Sementara untuk alternatifpenambahan shift kerja terjadi pengurangan total cost sebesarRp.1,240,225,176.44 dari total cost normal Rp.90,620,898,879.84 menjadiRp.89,380,673,703.40 dengan durasi 382 hari.Kata kunci: CPM, Crashing, jam lembur, lintasan kritis, penjadwalan, shift kerja.