Penulis Utama | : | Omiano Sabu |
NIM / NIP | : | S861502023 |
Penelitian ini dilaksanan sejak April hingga Juni tahun 2016. di SMAN Noemuti. Sekolah ini mengimplementasikan seni tradisional Kearifan Lokal sebagai bahan ajar mata pelajaran sejarah sesuai kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP 2006) yang memuat karakteristik sosial budaya masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan untuk; 1) Mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat kefamenanu, 2)Mengetahui perencanaan pembelajaran sejarah berbasis nilai-nilai kearifan lokal masyarakat kefamenanu 3)Mengetahui implementasi pembelajaran sejarah berbasis nilai-nilai kearifan lokal dan nasionalisme dalam pembelajaran sejarah, 4)mengetahui proses evaluasi pembelajaran sejarah berbasis nilai-nilai kearifan lokal dan nasionalisme di SMAN Noemuti. 5)Mengetahui kendala yang dihadapi dalam implementasi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat kefamenanu dalam pembelajaran sejaarah.
Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Berbagai data yang dikumpulkan diperoleh dari informan di lapangan dengan teknik melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Validitas data dengan trianggulasi sumber, metode, teori, dan trianggulasi peneliti. Teknik analisa data adalah analisis interaktif, yakni; reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Sejarah dan nilai-nilai kearifan lokal yang diajarkan pada siswa kelas X SMAN Noemuti merupakan suatu bentuk pelestarian nilai-nilai budaya karena guru sejarah memberikan inspirasi dan motivasi kepada peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam pembelajaran sejarah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa; 1) Seni tari perang tidak sekedar seni pertunjukan ataupun hiburan, namun seni tari perang kaya akan pesan moral serta nilai-nilai budaya. Nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal, yakni; (a) Nilai pendidikan, (b) Nilai religious/sakral, (c) Nilai adat istiadat/tradisi, (d) Nilai kreatif, (e) Nilai peduli sosial dan (f) Nilai komersial. 2) Dalam perencanaan pembelajaran sejarah guru mengacu pada kurikulum (KTSP 2006) untuk menyusun silabus. Selanjutnya dijabarkan dalam RPP. 3)Implementasi nilai-nilai kearifan lokal memberikan dampak positif, yakni siswa dapat memahami sejarah perkembangan kearifan lokal dan nilai yang terkandung didalamnya. 4) Evaluasi ditekankan pada tiga aspek yakni; aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik, 5) Kendala yang dihadapi; berkaitan dengan alokasi waktu pembelajaran yang singkat yakni hanya 45 menit setiap pertemuannya. Alternatif yang digunakan untuk mengatasi kendala tersebut dengan cara memberikan terlebih dahulu materi pembelajaran kepada siswa dengan tujuan agar siswa dapat mempelajari materi yang akandiajarkan sebelum pertemuan minggu berikut.
Kata Kunci: Nilai Kearifan Lokal, Tari Perang, Pembelajaran Sejarah
Penulis Utama | : | Omiano Sabu |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | S861502023 |
Tahun | : | 2016 |
Judul | : | Integrasi nilai-nilai arifan lokal masyarakat kefamenanu dan nasionalisme dalam pembelajaran sejarah (Studi Pada SMAN Noemuti) |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Pascasarjana - 2016 |
Program Studi | : | S-2 Pendidikan Sejarah |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Pascasarjana Prog. Studi Pendidikan Sejarah-S.861502023-2016 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Tesis |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Prof. Dr. Sunardi, M.Sc 2. Prof. Dr. Hermanu Joebagio, M.Pd |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Sekolah Pascasarjana |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|