×
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana bentuk tindakan menjadi seniman Wayang Orang bentuk pelestarian seni pertunjukan tradisional di Taman Sriwedari kota Surakarta.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tindakan sosial dari Max Weber dan teori interaksionisme simbolik dari Herbert Mead. Teori tindakan sosial dari Max Weber membagi jenis tindakan sosialnya kedalam empat tipe tindakan, yaitu tindakan rasionalitas instrumental, tindakan rasionalitas nilai, tindakan afektual, dan tindakan tradisional. Teori tindakan sosial dari Max Weber digunakan untuk mengetahui kategori tindakan sosial yang dilakukan dalam menjadi seniman Wayang Orang Sriwedari sebagai bentuk pelestarian seni pertunjukan tradisional di Taman Sriwedari kota Surakarta. Teori interaksionisme simbolik dari Herbert Mead mengetahui simbol-simbol yang mempunyai makna dalam pementasan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang dipakai peneliti dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode studi fenomenologis. Data didapatkan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling. Untuk menguji keabsahan data yang telah terkumpul, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Dalam analisa data, peneliti menggunakan pandangan Miles dan Huberman yang terdiri dari tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi.
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa motif tindakan menjadi seniman Wayang Sriwedari yang dilakukan seniman Wayang Orang Sriwedari, terdiri dari yang pertama karena cinta terhadap kesenian tersebut, mempunyai darah keturunan dari seniman terdahulu, mempunyai keahlian di bidang kesenian Wayang Orang, hingga karena ingin menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam seni pertunjukan tradisional Wayang Orang, dimana motif tersebut dianalisis dengan teori tindakan sosial Max Weber kedalam 4 tipe tindakan. Pada tipe tindakan afektual terdapat pula simbol-simbol yang berapa tokoh pewayangan dan tema pertunjukan yang dianalisis dengan teori interaksionisme simbolik.
Perkembangan pentas seni pertunjukan tradisional Wayang Orang Sriwedari mengalami fluktuasi disetiap masa pengelolaan. Pada setiap pengelolaan terdapat perbedaan, namun tetap mengalami perkembangan. Perkembangan sangat terasa pada masa pengelolaan dinas Kebudayaan dan Pariwisata hingga saat ini setalah pasca keterpurukan pada masa pengelolaan dinas Pariwisata, Seni dan Buadaya.
Keywords: Tindakan Sosial, Interaksionisme simbolik, perkembangan, seni pertunjukan tradisional