Penambahan baja tulangan pada daerah tarik beton mengakibatkan kondisi desainstruktur semakin terbatas sehingga ruang gerak beton semakin sempit. Makaterciptalah beton SCC yang meimiliki sifat kecairan yang tinggi dan mampumemadat sendiri. Fly ash merupakan bahan tambahan yang berasal dari material sisapembakaran batu bara memiliki ukuran butiran yang lebih halus dari semen sehinggadapat dimanfaatkan sebagai filler. Penggunaan fly ash yang tinggi disebut HVFASCCmeningkatkan flowability. Sifat pozzolan dari fly ash meningkatkan kuat tekandari beton. Pada penelitian ini akan dikaji tentang perilaku lentur balok beton HVFASCCyang meliputi hubungan beban dan lendutan, daktilitas, kekakuan, dan polaretak.Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dimanapenelitian ini dilakukan di Laboratorium Bahan dan Struktur Jurusan Teknik SipilUNS dan Laboratorium Teknik Sipil UMS. Benda uji terdiri dari 3 balok HVFASCCdan 3 balok beton normal dengan dimensi panjang 1 m, lebar 6 cm, dan tinggi10 cm. Penelitian dilakukan untuk mendapat data perubahan perilaku lentur padabalok beton bertulang jenis HVFA-SCC dibandingkan dengan balok beton bertulangnormal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penggantian sebagian semen dengan flyash meningkatkan kemampuan benda uji balok dalam menahan beban maksimumdibandingkan beton normal. Penggantian sebagian semen dengan fly ashmeningkatkan daktilitas balok HVFA-SCC. Indeks kekakuan balok beton bertulangjenis HVFA-SCC sebelum mengalami retak dan sebelum mengalami lelehmenunjukkan penurunan dibandingkan dengan balok beton bertulang normal.Penggantian sebagian semen dengan fly ash juga mengubah pola retak yang terjadisaat pengujian, persebaran pola retak semakin banyak karena beton semakin elastis.Kata kunci : balok beton bertulang, fly ash, HVFA-SCC, perilaku lentur balok.