Penulis Utama : Setyaningrum Nurul Hidayati
NIM / NIP : K1312065
×

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X Administrasi Perkantoran 1 SMK N 1 Banyudono berdasarkan langkah Polya bagi siswa dengan gaya kognitif strongly field dependence, (2) kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X Administrasi Perkantoran 1 SMK N 1 Banyudono berdasarkan langkah Polya bagi siswa dengan gaya kognitif slightly field dependence (3) kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X Administrasi Perkantoran 1 SMK N 1 Banyudono berdasarkan langkah Polya bagi siswa dengan gaya kognitif slightly field independence (4) kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X Administrasi Perkantoran 1 SMK N 1 Banyudono berdasarkan langkah Polya bagi siswa dengan gaya kognitif strongly field independence.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi kasus. Subjek penelitian ini yaitu 5 siswa kelas X Administrasi Perkantoran 1 SMK N 1 Banyudono tahun pelajaran 2015/2016. Prosedur pemilihan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan wawancara, tes yang digunakan yaitu tes GEFT dan tes kemampuan pemecahan masalah pada materi menentukan ukuran pemusatan data tunggal. Validasi data menggunakan triangulasi teknik dan waktu. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa strongly field dependence dalam menentukan ukuran pemusatan data tunggal berdasar langkah Polya: (1) dalam memahami masalah, siswa mampu memahami masalah dengan tepat dan mampu mengungkapkannya dengan bahasanya sendiri, (2) dalam membuat rencana, siswa tidak dapat menganalisis pola pada apa yang diketahui dalam soal pemecahan masalah menjadi bagian-bagian yang berbeda untuk menentukan langkah-langkah penyelesaian soal, (3) dalam melaksanakan rencana, siswa memiliki persepsi lemah ketika terjadi perubahan konteks terbukti siswa tidak dapat menyelesaikan soal pemecahan masalah yang merupakan soal modifikasi menentukan ukuran pemusatan data tunggal dan tidak terampil dalam algoritma penyelesaian soal, namun mampu menyelesaikan soal A dan B yang merupakan soal bentuk sederhana dari soal pemecahan masalah yang diberikan, (4) dalam memeriksa kembali, siswa tidak mampu memeriksa kembali jawaban soal pemecahan masalah. Kemampuan pemecahan masalah siswa slightly field dependence dalam menentukan ukuran pemusatan data tunggal berdasar langkah Polya: (1) dalam memahami masalah, siswa mampu memahami masalah dengan tepat dan mampu mengungkapkannya dengan bahasanya sendiri, (2) dalam membuat rencana, siswa hanya mampu menentukan rumus tanpa dapat menerapkannya dalam menentukan langkah-
vii
langkah untuk menyelesaikan soal M1, sedangkan pada masalah kedua (M2) siswa dapat menentukan rumus dan langkah-langkah penyelesaian soal M2 dengan benar. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik gaya kognitif slightly field dependence yaitu sedikit sulit menganalisis pola menjadi bagian-bagian yang berbeda, terlihat siswa hanya mampu membuat rencana pada masalah kedua (M2) dan tidak dapat membuat rencana pada masalah pertama (M1), (3) dalam melaksanakan rencana, siswa tidak mampu menyelesaikan permasalahan soal pemecahan masalah pertama (M1) tetapi siswa mampu menyelesaikan soal pemecahan masalah kedua (M2) dengan benar. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik gaya kognitif slightly field dependence yaitu persepsinya sedikit lemah ketika terjadi perubahan konteks, terlihat siswa hanya mampu melaksanakan rencana pada masalah kedua (M2) dan tidak dapat melaksanakan rencana pada masalah pertama (M1), (4) dalam memeriksa kembali, siswa tidak mampu memeriksa kembali jawaban soal pemecahan masalah dengan tidak dapat menentukan cara lain yang digunakan untuk menyelesaikan soal pemecahan masalah. Kemampuan pemecahan masalah siswa slightly field independence dalam menentukan ukuran pemusatan data tunggal berdasar langkah Polya: (1) dalam memahami masalah, siswa mampu memahami masalah dengan tepat serta mampu mengungkapkannya dengan bahasanya sendiri dengan memilah informasi penting yang ada pada soal, (2) dalam membuat rencana, siswa mampu menganalisis pola ke dalam komponen-komponennya namun kecenderungannya lemah, terlihat siswa mampu membuat rencana pada soal pemecahan masalah namun kurang rinci dalam penulisan langkah-langkah pemecahan masalah, (3) dalam melaksanakan rencana, siswa mampu menyelesaikan soal pemecahan masalah yang merupakan soal dengan dirubah konteksnya dari soal bentuk sederhana menentukan ukuran pemusatan data tunggal dan terampil dalam algoritma penyelesaian soal, (4) dalam memeriksa kembali, siswa tidak mampu memeriksa kembali jawaban soal pemecahan masalah dengan tidak dapat menentukan cara lain yang digunakan untuk menyelesaikan soal. Kemampuan pemecahan masalah siswa strongly field independence dalam menentukan ukuran pemusatan data tunggal berdasar langkah Polya: dalam penelitian ini tidak terdapat siswa dengan gaya kognitif strongly field independence di kelas X Administrasi Perkantoran 1 SMK N 1 Banyudono maka tidak diketahui kemampuan pemecahan masalah siswa dengan gaya kognitif strongly field independence dalam menentukan ukuran pemusatan data tunggal berdasar langkah Polya.
Kata kunci: pemecahan masalah matematika, langkah Polya, gaya kognitif siswa

×
Penulis Utama : Setyaningrum Nurul Hidayati
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K1312065
Tahun : 2016
Judul : Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas X Tahun Pelajaran 2015 / 2016 Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Banyudono Jurusan Administrasi Perkantoran)
Edisi :
Imprint : Surakarta - FKIP - 2016
Program Studi : S-1 Pendidikan Matematika
Kolasi :
Sumber : UNS-FKIP Jur. Pendidikan Matematika-K.1312065-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Mardiyana, M.Si.
2. Henny Ekana Chisnawati, S.Si, M.Pd.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.