×
Tujuan penelitian ini untuk: 1) mengembangkan modul Geometri kelas X di Sekolah Menengah Atas dengan model PBL yang valid, praktis, dan efektif untuk peserta didik SMA Negeri 1 Purwodadi; 2) mengetahui hasil belajar peserta didik yang menggunakan modul Geometri kelas X yang dikembangkan di SMA Negeri 1 Purwodadi dibandingkan peserta didik yang tidak menggunakan modul.
Metode penelitian pengembangan yang digunakan adalah model Four-D yang meliputi Define, Design, Develop dan Dissemination. Metode tersebut dibagi tiga tahap yaitu pendahuluan, pengembangan, dan pengujian. Tahap pendahuluan terdiri atas fase define meliputi: 1) analisis awal akhir berupa analisis silabus dan wawancara guru matematika; 2) analisis peserta didik berupa dokumen peserta didik kelas uji coba keterbacaan, peserta didik kelas eksperimen, dan peserta didik kelas kontrol; 3) analisis konsep berupa analisis kompetensi inti dan kompetensi dasar serta analisis sumber belajar; 4) analisis tugas berupa latihan soal, tugas, dan uji kompetensi dalam modul; 5) spesifikasi tujuan pembelajaran berupa indikator pencapaian kompetensi. Tahap pengembangan produk terdiri atas fase design dan develop berupa penulisan soal pre test dan ulangan harian yang valid dan reliabel, membuat draf modul, validasi ahli materi, kurikulum dan pembelajaran serta ahli media dan menulis, dan menyusun RPP kelas eksperimen. Tahap pengujian produk meliputi uji keterbacaan dan uji coba lapangan pada kelas eksperimen. Saat uji coba lapangan dilaksanakan, observer pembelajaran melakukan penilaian pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen. Hasil belajar pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol melalui nilai ulangan harian. Fase dissemination berupa memproduksi modul secara terbatas untuk pembelajaran Geometri kelas X di SMA Negeri 1 Purwodadi.
Analisis data yang digunakan adalah analisis kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan modul berdasarkan skor kriteria dan analisis hasil belajar peserta didik melalui uji t dengan satu ekor. Hasil yang diperoleh sebagai berikut: a) berdasarkan hasil validasi para ahli dan uji coba keterbacaan maka modul dinyatakan valid.; b) dari hasil observasi maka modul praktis digunakan dalam pembelajaran Geometri; c) hasil respon peserta didik populasi kelas ekperimen poin senang menggunakan modul, ingin menggunakan modul, dan hasil belajar peserta didik populasi kelas eksperimen yang lebih baik dibandingkan hasil belajar peserta didik populasi kelas kontrol maka modul dinyatakan efektif untuk pembelajaran Geometri; d) uji hipotesis dari nilai ulangan harian kedua populasi menunjukkan hasil belajar peserta didik kelas eksperimen lebih baik daripada peserta didik kelas kontrol.
Kata kunci: pengembangan, modul Geometri kelas X, model PBL