×
Penelitian ini bertujuan untuk (1) merancang pengukuran kinerja pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin; (2) menemukan tingkat kinerja Program Studi Pendidikan Teknik Mesin; dan (3) menemukan hal-hal apa saja yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki pada kinerja Program Studi Pendidikan Teknik Mesin. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah (1) Integrated Performance Measurement Systems (IPMS) yang tujuan utamanya adalah merancang sistem pengukuran kinerja yang berupa Key Performance Indicators (KPI); (2) Analytical Hierarchy Process (AHP) yang bertujuan untuk melakukan pembobotan terhadap perspektif pengukuran kinerja, tujuan (objectives), dan Key Performance Indicators (KPI); dan (3) Objective Matrix (OMAX) yang bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja pada setiap Key Performance Indicators (KPI) dan kinerja Program Studi Pendidikan Teknik Mesin secara keseluruhan. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, hasil rancangan pengukuran kinerja terdiri dari 14 indikator yang termasuk dalam 6 kriteria perspektif pengukuran kinerja yang terdiri dari perspektif mahasiswa, perspektif kurikulum, perspektif sumber daya manusia, perspektif proses belajar mengajar, dan perspektif administrasi akademik, serta perspektif kerjasama dan kemitraan. Kedua, tingkat kinerja pada tiap Key Performance Indicators (KPI) yang paling tinggi adalah indikator tersedia instrumen baku untuk mengukur kinerja dosen dalam perkuliahan, sedangkan kinerja yang paling rendah adalah indikator 95% lembar Berita Acara Perkuliahan (BAP). Kinerja Program Studi Pendidikan Teknik Mesin secara keseluruhan memiliki indeks kinerja sebesar 5,055, sehingga kinerja pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin masuk dalam kategori mengalami peningkatan kinerja. Ketiga, kinerja yang perlu ditingkatkan pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta adalah indeks kepuasan layanan akademik sebesar 3,5, indeks kepuasan layanan administrasi sebesar 3,5, 95 % lulusan bekerja pada pekerjaan yang sesuai kompetensi, menambah 1 orang yang bertugas melayani administrasi akademik mahasiswa dan lulusan, melakukan monitoring pelaksanaan pembelajaran minimal 2 kali dalam 1 semester, melakukan evaluasi pelaksanaan pembelajaran minimal 2 kali dalam 1 semester, menambah 2 unit mesin perkakas untuk bengkel mesin,dan menambah personil untuk mengelola jaringan sistem informasi untuk area kampus pabelan. Kinerja yang perlu diperbaiki pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret Surakarta adalah 95% lembar Berita Acara Perkuliahan (BAP) terisi. Kata Kunci: pengukuran kinerja, IPMS, AHP, Pendidikan Teknik Mesin, KPI.