Penulis Utama : Tri Harjanti
NIM / NIP : D0112088
×

Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto merupakan desa yang penduduknya sebagian besar mendirikan home industry alkohol. Akan tetapi pengrajin alkohol tersebut kurang memperhatikan kelestarian lingkungan sekitar terutama daerah aliran sungai, sebab mereka dengan sengaja membuang limbah pembuatan alkohol tersebut ke sungai sehingga menyebabkan sungai menjadi tercemar. Banyak warga sekitar yang mengeluhkan bahkan melakukan protes akibat pencemaran tersebut. Untuk itu dilakukan upaya collaborative governance oleh para stakeholder diantaranya yaitu Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sukoharjo, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sukoharjo, Kelurahan desa Ngombakan, pengrajin industri alkohol, dan lain sebagainya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses collaborative governance dalam penanganan pencemaran daerah aliran sungai akibat limbah industri alkohol, selain itu juga untuk mengetahui hambatan apa yang muncul selama proses kolaborasi tersebut serta upaya penanganannya. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini mengambil lokasi di desa Ngombakan dan di beberapa instansi pemerintah yang telah disebutkan diatas. Data yang dikumpulkan melalui hasil wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sementara itu validitas data menggunakan triangulasi data dan teknik analisis menggunakan analisis interaktif. Untuk menganalisa proses collaborative governance ini peneliti menggunakan teori dari Ansell and Gash. Proses collaborative governance dalam mengatasi pencemaran limbah alkohol di Desa Ngombakan berdasarkan teori Ansell and Gash adalah : 1) Face to face dialogue dimana telah dilakukan beberapa kali pertemuan antar stakeholder dan juga dilakukan pelatihan dan sosialisasi terkait dengan masalah pencemaran limbah tersebut; 2) Trust building yang dilakukan antar stakeholder dengan menggunakan teknik persuasif yaitu dengan mengajak dan memotivasi para pengrajin alkohol; 3) Commitment to the process, dimana pada awal komitmen berjalan dengan baik akan tetapi dari pengrajin alkohol banyak yang melanggar komitmen; 4) Shared understanding dengan melalui proses hearing antar pihak; 5) Intermediate outcomesdengan pembangunan IPAL komunal dan pengusaha alkohol telah sepakat untuk tidak membuang limbahnya ke sungai lagi. Dan dikarenakan adanya salah satu hambatan perubahan kesepakatan yaitu kecenderungan terjadinya pelanggaran kesepakatan oleh pengrajin alkohol maka kesepakatan tersebut belum berjalan lancar. Untuk itu diperlukan suatu komitmen yang kuat dari para stakeholder dalam penanganan pencemaran daerah aliran sungai akibat limbah industri alkohol ini. Kata kunci : Collaborative governance, stakeholder, pencemaran sungai, limbah, industri alkohol.

×
Penulis Utama : Tri Harjanti
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : D0112088
Tahun : 2016
Judul : Collaborative Governance dalam Penanganan Masalah Pencemaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Akibat Limbah Industri Alkohol di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. ISIP - 2016
Program Studi : S-1 Ilmu Administrasi Negara
Kolasi :
Sumber : UNS-Fak. ISIP Jur. Ilmu Administrasi Negara-D0112088-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Herwan Parwiyanto, S.Sos., M.Si
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.