Penulis Utama : Josita Kusumadewi
NIM / NIP : I0510022
×

Isobutylene banyak digunakan dalam industri kimia sebagai bahan baku alkylate gasoline, polimer gasoline, straight fuel use, MTBE, di/triisobutylene, butyl rubber, polybutene, isoprene dan bahan kimia lainnya. Untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri yang masih harus impor dan adanya peluang ekspor yang masih terbuka, maka dirancang pabrik isobutylene dengan kapasitas 40.000 ton/tahun kebutuhan bahan baku tert-butyl alkohol sebanyak 60.176,17 ton/tahun, yang diimpor dari China. Pabrik direncanakan berdiri di Kawasan Industri Cilegon, Jawa Barat pada tahun 2021. Pembuatan isobutylene melalui 3 tahap yaitu tahap persiapan bahan baku, tahap pembentukan produk, dan tahap pemurnian produk. Reaksi pembentukan isobutylene dari tert-butyl alkohol berlangsung di dalam reaktor alir tangki berpengaduk dengan katalis styrene-divinylbenzene (DVB), reaksi berlangsung pada suhu 80?C dan tekanan 12,83 atm. Sebanyak 73% mol tert-butyl alkohol terkonversi menjadi isobutylene. Unit pendukung proses meliputi unit pengadaan air, steam, listrik, udara tekan, dan bahan bakar. Unit pengadaan air terdiri dari unit pengadaan air pendingin dengan kebutuhan sebesar 0,1895 L/kg produk, unit pengadaan air make up umpan boiler dengan kebutuhan sebesar 0,2080 L/kg produk, dan unit pengadaan air konsumsi umum dan sanitasi yang bersumber dari Krakatau Tirta Industri dengan kebutuhan sebesar 6,719 m3/hari. Unit pengadaan udara tekan dengan kebutuhan 0,0113 m3/kg produk. Unit pengadaan listrik dengan kebutuhan daya listrik sebesar 281,70 kWh/hari dipenuhi oleh PLN dan cadangan generator dengan kapasitas 320 kW. Unit pengadaan bahan bakar untuk furnace berupa IDO sebesar 0,0949 L/kg produk. Pabrik juga didukung dengan laboratorium yang berfungsi untuk mengontrol kualitas bahan baku dan produk. Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas dengan struktur line and staff. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 156 orang. Dari hasil analisis ekonomi diperoleh Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak 92,17%, setelah pajak 64,52%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 0,98 tahun, setelah pajak 1,34 tahun, Break Event Point (BEP) 49,71%, Shut Down Point (SDP) 43,16% dan Discounted Cash Flow (DCF) 24,16%. Berdasarkan hasil evaluasi diatas, maka pabrik isobutylene dari tert-butyl alkohol dengan proses dehidrasi kapasitas 40.000 ton/tahun dinilai layak didirikan di Indonesia.

×
Penulis Utama : Josita Kusumadewi
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0510022
Tahun : 2016
Judul : Prarancangan Pabrik Isobutylene dari Tert-butyl Alkohol dengan Proses Dehidrasi Kapasitas 40000 Ton/Tahun
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Teknik - 2016
Program Studi : S-1 Teknik Kimia
Kolasi :
Sumber : UNS-Fak. Teknik Jur. Teknik Kimia-I0510022-2016
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Wusana Agung Wibowo, S.T., M.T
2. Dr. Eng Agus Purwanto, S.T., M.T
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.