×
Latar Belakang: Berat badan merupakan salah satu parameter yang memberikan gambaran status gizi. Berdasarkan karakteristik berat badan yang labil, maka berat badan menurut umur digunakan sebagai salah satu cara pengukuran status gizi. Pemberian ASI eksklusif mampu mengurangi risiko infeksi pada bayi sehingga bayi akan mendapatkan berat badan yang ideal sesuai umur. Pola pemberian MP ASI yang baik dan tepat mampu mempengaruhi kenaikan berat badan bayi, karena bayi akan mengkonsumsi makanan sesuai dengan yang orangtua berikan. Faktor yang mempengaruhi berat badan diantaranya adalah pemberian ASI eksklusif, pola pemberian MP ASI, frekuensi menyusui, durasi menyusui, energi, lemak dan frekuensi sakit. Tujuan pada penelitian ini yaitu menganalisis hubungan antara riwayat ASI (Jenis pemberian ASI, durasi menyusui, frekuensi menyusui) dan pola pemberian MP ASI dengan kenaikan berat badan minimal bayi di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cohort prospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi usia 8-9 bulan yang memenuhi kriteria sebanyak 61 bayi. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan kriteria inklusi dan teknik Total Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, penimbangan berat badan dan Food Recall 24 jam. Hasil: Hasil uji Chi-square diperoleh nilai p = <0.001 menunjukan adanya hubungan antara frekuensi menyusui dan jenis pemberian ASI dengan kenaikan berat badan minimal bayi. Adanya hubungan antara pola pemberian MP ASI, asupan lemak dan asupan energi dengan kenaikan berat badan minimal bayi dengan nilai p <0.001. Tidak terdapat hubungan antara asupan protein dan asupan karbohidrat dengan kenaikan berat badan minimal bayi dengan p >0.05. Simpulan: Terdapat hubungan bermakna antara riwayat ASI dan pola pemberian MP ASI dengan kenaikan berat badan minimal bayi di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Kata Kunci: Riwayat Pemberian ASI, Pola MP ASI, Kenaikan Berat Badan Minimal