Penulis Utama | : | Resti Rifiyantika |
NIM / NIP | : | M02 |
<!--[if !mso]> <style> v\:* {behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* {behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);} </style>
PENGARUH KONSENTRASI AMMONIUM HIDROKSIDA TERHADAP SIFAT SHELLAC YANG DIMODIFIKASI MENJADI FORMASI GARAM
Resti Rifiyantika1, Khairuddin2, Candra Purnawan3
1Jurusan Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret
2Dosen Jurusan Fisika FMIPA Universitas Sebelas Maret
3Dosen Jurusan Kimia FMIPA universitas Sebelas Maret
Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Jebres, Surakarta
ABSTRACT
The effects of ammonium hydroxide (AMN) 0.05 M on shellac film characteristics has been performed. Characterization was determined by insoluble solids test and fourier transform infra red (FTIR) to determine the stability of the shellac films. The coating was done by solvent-casting method, the material dissolved into 96% ethanol, and the coating was kept at room temperature 25 ? for 2 days. The insoluble solid test was carried out at storage from 0 to 2nd month with 85% RH moisture. The results of pure shellac and shellac-AMN 0.05 M are 1.181%; 2,217%; 5,048% and 0,596%; 0.952%; 3,639%. And the insoluble solid test dissolve on heating at 125 ? with variation of heating time is 10; 30; 60; 90 and 180 minutes. The results of pure shellac and shellac-AMN 0.05 M were 7.391%; 47.494%; 55.306%; 61.86%; 71.33% and 5.63%; 42.063%; 51.55%; 55.733%; 65.995%.This showed that the percentage of insoluble solids increased with increasing time of storage due to moisture and heating time. FTIR spectroscopy test showed that the addition of AMN 0.05 M, 0.1 M and 0.2 M into the shellac was able to increase the absorbance intensity of O-H and C=O groups.
Keywords: ammonium hydroxide, Shellac, Polymerization, Stability.
ABSTRAK
Telah dilakukan studi pengaruh amonium hidroksida (AMN) 0,05 M pada karakteristik lapisan shellac. Karakterisasi ditentukan dengan uji padatan tidak larut dan fourier transform infra red (FTIR) untuk mengetahui stabilitas shellac. Pembuatan lapisan dilakukan dengan metode solvent-casting, yaitu bahan dilarutkan ke dalam etanol 96%, dan pembentukan lapisan dilakukan pada suhu ruang 25 selama 2 hari. Uji padatan tidak larut dilakukan pada penyimpanan dari bulan ke-0 sampai dengan ke-2 dengan kelembaban 85% RH. Hasilnya berturut-turut dari shellac murni dan shellac-AMN 0,05 M adalah 1,181%; 2,217%; 5,048% dan 0,596%; 0,952%; 3,639%. Dan uji padatan tidak larut pada pemanasan pada suhu 125 dengan variasi waktu pemanasan yaitu 10; 30; 60; 90 dan 180 menit. Hasilnya berturut-turut dari shellac murni dan shellac-AMN 0,05 M adalah 7,391%; 47,494%; 55,306%; 61,86%; 71,33% dan 5,63%; 42,063%; 51,55%; 55,733%; 65,995%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase padatan tidak larut semakin meningkat seiring bertambahnya waktu penyimpanan akibat kelembaban maupun waktu pemanasan. Uji spektroskopi FTIR menunjukkan bahwa penambahan AMN 0,05 M ke dalam shellac mampu meningkatkan intensitas absorbansi gugus O-H dan gugus C=O.
Kata kunci : amonium hidroksida, Polimerisasi Shellac, Stabilitas.
<!--[if gte mso 9]><xml>
Penulis Utama | : | Resti Rifiyantika |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | M02 |
Tahun | : | 2017 |
Judul | : | Pengaruh konsentrasi ammonium hidroksida terhadap sifat shellac yang dimodifikasi menjadi formasi garam |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Fisika FMIPA UNS - 2017 |
Program Studi | : | S-1 Fisika |
Kolasi | : | |
Sumber | : | Hadiah |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Makalah |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Khairuddin 2. Candra Purnawan |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. MIPA |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|