×
Naskah Syattariyah yang di pergunakan sebagai objek penulisan tesis ini merupakan salah satu judul dari beberapa karangan Syeh Abdurrauf Assingkeli. Ia terkenal sebagai ulama sufi dan pembawa aliran Tarekat Syattariyah di Nusantara. Tarekat Syattariyah merupakan salah satu nama aliran tarekat dari kira-kira 161 aliran yang ada. Nama aliran ini disesuaikan dengan nama guru pertamanya yaitu Syeh Abdullah Syattari tokoh sufi dari India wafat tahun 1428. Naskah Syattariyah ditulis atas permintaan Ratu Shafiyyatuddin, seorang raja Aceh yang memerintah pada tahun 1641-1675. Kecuali itu, Ratu juga meminta kepada Syeh Abdurrauf agar dibimbing untuk melaksanakan ajaran tarekat dan sufi, permintaan itu dikabulkan oleh Syeh Abdurrauf setelah terlebih dahulu ia melakukan shalat istikharah. Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan dua naskah, yaitu naskah yang bernomor M1. 336 D. dan M1. 349, kedua naskah ini merupakan koleksi Museum Nasional Jakarta. Berhubung pada masing-masing naskah tersebut terdapat perbedaan yanng menonjol, maka metode penyuntingan yang dipergunakan di sini adalah metode induk (legger). Penyutingan naskah ini dilakukan dengan tujuan: pertama, untuk menyelamatkan naskah dari kerusakan. Kedua, membantu ilmuwan lain yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut tentang sastra, sejarah, filsafat, dan agama. Ketiga, menempatkan Naskah Syattariyah ke dalam khazanah sastra yang mengandung ajaran tasawuf dan memiliki nilai budaya sebagai warisan nenek moyang Indonesia.