ABSTRAK
Pendahuluan: Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) adalah salah satu gangguan metabolisme dan kelainan reproduksi dengan pravelensi sekitar 5-10 % di seluruh dunia serta memengaruhi 4-10% di kalangan wanita usia subur menjadi infertile dan mempengaruhi kualitas embrio. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas embrio pada pasien bayi tabung dengan sindrom ovarium polikistik dan tanpa sindroma ovarium polikistik di RSUD Dr. Moewardi
Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah embrio pasien bayi tabung dan diambil secara purposive sampling. Sebanyak 170 embrio pasien bayi tabung dianalisis dengan analisis univariat dan analisis bivariate dengan chisquare dengan CI dan tingkat kemaknaan p < 0,05, maka dikatakan ada hubungan antara kedua variabel tersebut dan signifikan.
Hasil: Diperoleh hasil tidak bermakna antara kualitas embrio dengan pasien bayi tabung yang memiliki riwayat SOPK dan tidak ada perbandingan signifikan antara kualitas pada penderita SOPK dengan tanpa SOPK. Diperoleh hasil kurang bermakna antara kualitas embrio dengan umur istri pasien bayi tabung. Diperoleh hasil tidak bermakna antara kualitas embrio dengan IMT pasien bayi tabung. Diperoleh hasil tidak bermakna antara kualitas embrio dengan siklus menstruasi pasien bayi tabung.
Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan dianalisis menggunakan serangkaian uji statistik dapat ditarik simpulan bahwa tidak terdapat perbandingan yang bermakna antara kualitas embrio pada pasien bayi tabung dengan SOPK dengan kualitas embrio pada pasien bayi tabung tanpa SOPK, serta tidak terdapat pengaruh signifikan antara umur istri, IMT istri, dan siklus menstruasi istri pasien bayi tabung terhadap kualitas embrio di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.