ABSTRAK
Pendahuluan: Inflamasi berkaitan dengan peningkatan kadar IL-6 dan stres oksidatif yang terjadi pada mukosa duodenum. Biji kelor mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid dan antioksidan yang dapat mencegah proses inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak biji kelor terhadap ekspresi IL-6 pada jaringan duodenum tikus putih model diet tinggi lemak tinggi fruktosa.
Metode: Penelitian eksperimental laboratorik ini menggunakan dua puluh delapan tikus wistar yang dibagi menjadi 4 kelompok. K1 diberi pakan pelet standar merk BR, K2, K3 and K4 diberi pakan tingi lemak tinggi fruktosa selama 53 hari. Kemudian, diberikan ekstrak biji kelor pada K3 dengan dosis 150mg/kgBB dan K4 dengan 200mg/kgBB. Setelah 28 hari, dilakukan terminasi dan pengambilan jaringan duodenum untuk dibuat preparat histologis dengan pengecatan IHC. Ekspresi IL-6 tikus dihitung menggunakan skor IDS lalu dianlisis menggunakan uji komparatif Kruskal-Wallis dan uji post hoc Mann-Whitney
Hasil: Ekspresi IL-6 paling banyak adalah pada K2, kemudian diikuti pada K1, K3 dan paling sedikit pada K4. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan ekspresi IL-6 yang bermakna diantara keempat kelompok dengan p=0,000 (p < 0,05). Hasil uji Mann-Whitney juga menunjukkan perbedaan yang bermakna antara rerata ekspresi IL-6 pada jaringan duodenum kelompok K1-K2, K1-K4, K2-K3, K2-K4, K3-K4 (P > 0,05)
Simpulan: Ekstrak etanolik biji kelor (Moringa oleifera, Lam.) dosis 150 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB berpotensi menurunkan ekspresi IL-6 pada jaringan duodenum tikus putih (Rattus norvegicus) model diet tinggi lemak tinggi fruktosa secara signifikan