Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui perbedaan pengaruh antara model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan STAD berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran akuntansi; 2) mengetahui perbedaan pengaruh antara peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan emosional tinggi, sedang, dan rendah terhadap keterampilan berpikir kritis  pada  pembelajaran  akuntansi;  3)  mengetahui  interaksi  pengaruh  antara model pembelajaran dan kecerdasan emosional terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran akuntansi.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi- experiment) dengan desain faktorial 3 x  2. Populasi pada penelitian ini  yaitu seluruh SMK negeri dan swasta di Kota Surakarta yang memiliki program studi akuntansi. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Sampel pada penelitian ini terdiri dari tiga SMK yaitu SMKN 1 Surakarta sebagai kelas ujicoba, SMK Batik 1 Surakarta sebagai kelas kontrol, dan SMK Batik 2
Surakarta sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan data menggunakan soal tes berpikir kritis bentuk uraian dan angket kecerdasan emosional. Teknik analisis data menggunakan Analisis Variansi (ANAVA) dengan sel tak sama, sedangkan uji lanjut pasca Anava menggunakan metode scheffe.
Hasil penelitian ini yaitu: 1) terdapat perbedaan pengaruh antara model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan STAD berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kritis, hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung sebesar 28,467 dan signifikansi sebesar 0,000; 2) terdapat perbedaan pengaruh antara peserta didik yang memiliki tingkat kecerdasan emosional tinggi, sedang, dan rendah terhadap keterampilan berpikir kritis, hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung sebesar 6,189 dan signifikansi sebesar 0,003; 3) terdapat interaksi pengaruh antara model pembelajaran dan kecerdasan emosional terhadap keterampilan berpikir kritis,  hal  ini  ditunjukkan  dengan  nilai  Fhitung  sebesar  5,690  dan  signifikansi sebesar 0,005.