×
ABSTRAK
Latar belakang penelitian ini adalah adanya penurunan prestasi pada mahasiswa pembinaan prestasi bolavoli diakibatkan perubahan kemampuan smash normal bolavoli, yaitu prestasi bolavoli harus dilakukan dengan cara efisien dan teknik gerakan yang benar serta proses pembinaan kegiatan yang harus optimal. Penelitian ini bertujuan (1) Menguji perbedaan pengaruh metode latihan part whole dan whole part whole terhadap kemampuan smash normal pada mahasiswa pembinaan prestasi bolavoli, (2) Menguji perbedaan kemampuan smash normal antara mahasiswa yang memiliki power otot tungkai tinggi dan power otot tungkai rendah pada mahasiswa pembinaan prestasi bolavoli (3) Menguji pengaruh interaksi antara metode latihan dan power otot tungkai terhadap kemampuan smash normal pada mahasiswa pembinaan prestasi bolavoli. Metode eksperimental dengan rancangan faktorial 2 x 2. Populasi dalam penelitian ini sejumlah 40 mahasiswa pada kegiatan pembinaan prestasi bolavoli JPOK FKIP UNS. Sampel sebanyak 32 menggunakan teknik probability sampling. Variabel bebas meliputi metode latihan part whole dan whole part whole. Variabel atributif meliputi power otot tungkai tinggi dan power otot tungkai rendah. Variabel terikat (dependen) adalah kemampuan smash bolavoli. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui tes awal (pre-test) dan terakhir (post-test). Pengumpulan data power otot tungkai menggunakan instrumen penilaian vertical jump. Sedangkan untuk data kemampuan smash bolavoli menggunakan tes ketepatan smash. Perlakuan selama 18 kali pertemuan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Varians (ANAVA). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok mahasiswa yang diberikan metode latihan whole part whole mempunyai hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang diberikan metode latihan part whole (104,37 ? 81,75) terhadap hasil smash bolavoli. Pada kelompok siswa yang memiliki power otot tungkai tinggi memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang memiliki power otot tungkai rendah (112,31>70,87) terhadap hasil smash bolavoli. Ada interaksi antara metode latihan dan power otot tungkai terhadap hasil smash bolavoli. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat perbedaan pengaruh antara latihan smash bolavoli menggunakan metode latihan part whole dan whole part whole terhadap hasil smash bolavoli. Terdapat perbedaan kemampuan smash normal antara mahasiswa yang memiliki power otot tungkai tinggi dan power otot tungkai rendah pada mahasiswa pembinaan prestasi bolavoli. Terdapat pengaruh interaksi antara power otot tungkai dan metode latihan terhadap hasil smash bolavoli, mahasiswa memiliki power otot tungkai tinggi lebih tepat diberikan metode latihan whole part whole, demikian dengan kelompok xvii mahasiswa yang memiliki power otot tungkai rendah lebih tepat jika diberikan metode whole part whole.
Kata Kunci : Metode Latihan, Power Otot Tungkai, Kemampuan Smash