×
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan para pengrajin, dan pihak terkait lainya dalam mempertahankan keberadaan industri alkohol di Bekonang Sukoharjo.
Teori yang digunakan dalam menganalisis riset ini analisis konsep modal social dari Pierre Bourdieu, dimana dalam teori tersebut terdapat empat konsep (Habitus x Modal) + Ranah = Praktik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam bersama pengrajin alkohol di Bekonang selaku pelaku utama dan dokumentasi berupa rekaman wawancara. Analisis data dilakukan dengan berpangkal dari empat kegiatan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi dengan menggunakan triangulasi sumber.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi industri alkohol di Bekonang sampai sekarang karena 5 aspek yang mempengaruhinya, diantaranya adalah aspek dukungan pemerintah, aspek permintaan konsumen, aspek mudahnya mendapatkan bahan baku, aspek adanya aturan bebas pajak (cukai), dan aspek adanya organisasi. Dimana kelima aspek tersebut saling berhubungan jika dihubungkan dengan teori praktik Bourdieu(Habitus x Modal)+Ranah = Praktik. Yang penjelasanya sebagai berikut. Habitus yang ditemukan oleh peneliti yakni warisan keahlian yang diturunkan secara generasi kegenerasi menimbulkan rasa memiliki yang kuat untuk tetap melestarikan industry ini sampai sekarang. Selain faktor tersebut timbulnya kesepakatan antara pengrajin dengan pemerintah melahirkan kebijakan bebas pajak yakni industridi alcohol harus memproduksi alkohol maksimal perhari 100 liter. Kemudian Modal yang ditemukan peneliti adalah adanya modal budaya dalam industry ini, keahlian (skill) dimana masyarakat asli Bekonang khususnya yang pendahulunya adalah seorang pengrajin alkohol pastiakan diturunkan keahlian tersebut. Modal sosial yang ditemukan peneliti adalah terjadinya kemudahan pengrajin dalam membeli bahan baku untuk pembuatan alkohol (molase/teetstebu) melalui transportir. Modal ekonomi yang terdapat dalam industry ini yaitu orisinalitas alat dan cara yang sama dari dulu hingga sekarang dalam pembuatan alkohol. Sedangkan ranah atau tempat terjadinya kegiatan industri ini adalah di Desa Bekonang didukung oleh berbagai elemen masyarakat, dan praktik yang terjadi yakni dibentuknya IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang semakin mendukung kegiatan industri juga dari bangunan ini mampu menghasilkan produk baru berupa pupuk cair “ciunik”. Kesemua faktor tersebut merupakan pendukung industri ini masih bertahan sampai sekarang.