Penulis Utama : Lutfi Ahmad Yudandi
NIM / NIP : I0114069
×

Tanah  lunak mempunyai  sifat  kuat  geser  yang  rendah  dan  kompresibilitas  yang tinggi sehingga dapat menyebabkan masalah  ketidakstabilan  dan  penurunan jangka panjang yang tidak dapat ditolerir yang dapat menyebabkan beberapa jalan di sekitar tanah tersebut rusak / bergelombang. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tanah lunak ini adalah menciptakan pondasi cakar ayam pada tahun 1961  oleh  Sediyatmo.  Pondasi  cakar ayam  berfungsi  untuk  menambah  daya dukung tanah, mereduksi perpindahan vertikal (displacement), pelat beton sebagai perkerasan  kaku  (rigid  pavement)  menjadi  lebih  kaku  dan  mengurangi pengembangan pada  tanah ekspansif. Salah satu metode yang mampu membantu perancangan  sistem cakar ayam  ini adalah Metode Elemen Hingga  (MEH) yang telah  teruji dan memberikan hasil analisis  yang  akurat diantaranya  adalah untuk perancangan.
Penelitian  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  perilaku  lendutan, gaya lintang dan momen maksimum  dengan  beban  tunggal  yang  terjadi  pada  pelat  cakar  dengan variasi  jarak pola  segitiga. Analisis  tersebut di korelsikan dari hasil pengamatan dengan  Metode  Elemen  Hingga  (MEH).  Parameter  input  penelitian  ini menggunakan data sekunder  tanah  lunak Setiawan  (2015),   Pembebanan  tunggal yang  di  saratkan  muatan  satuan  tunggal  PUPR  RI,  Data  geometri  cakar  ayam berdasarkan  standart  desain  cakar  ayam  dengan  referensi  desain  cakar  ayam modifikasi di Pamanukan-Indramayu, Jawa Barat dengan variasi jarak antar cakar pola segitiga.
Hasil  pengumpulan  data  dan  analisis  menunjukkan  bahwa  besarnya  lendutan, momen dan gaya  lintang  tergantung dari  jarak antara posisi beban dengan cakar, semakin kecil jarak antar cakar semakin kecil hasilnya. Posisi beban yang berada di tengah pelat juga menunjukan pengaruh yang lebih kecil lendutan, momen dan gaya  lintangnya  dibanding  di pinggir  pelat.  Lendutan  yang  terjadi  jika menggunakan  CAM  lebih  kecil  di  banding  pelat  tanpa  cakar  selisih perbandingannya  12%  hingga  59%.  Hasil  perbandingan  momen  menggunakan CAM  lebih  kecil  dibanding  menggunakan  tanpa  cakar,  dengan  selisih perbandingan 1,66% hingga 65,63%. Hasil perbandingan momen nominal dengan momen terbesar antar titik pembebanan  menggunakan CAM maupun tidak masih lebih  besar  dengan  selisih  perbandingannya  29,27%  hingga  69,54%.  Hasil perbandingan  gaya lintang menggunakan  CAM  dengan  tanpa  cakar  didapatkan hasil yang beragam, dengan selisih perbandingan -533,7% hingga 9,35%.

×
Penulis Utama : Lutfi Ahmad Yudandi
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : I0114069
Tahun : 2018
Judul : Analisis Sistem Cakar Ayam Modifikasi dengan Variasi Jarak Cakar Pola Segitiga menggunakan Metode Elemen Hingga
Edisi :
Imprint : Surakarta - F. Teknik - 2018
Program Studi : S-1 Teknik Sipil
Kolasi :
Sumber : UNS-F. Teknik Jur. Teknik Sipil-I0114069-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Bambang Setiawan S.T., M.T
2. Ir. Noegroho Djarwanti, M.T
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. Teknik
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.