×
Latar Belakang: Kematian ibu hamil menjadi masalah kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia. Prevalensi anemia ibu hamil di Indonesia lebih dari 70%. Menurut Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta (2015), persentase perempuan yang bekerja di sektor industri Surakarta lebih besar (24,35%) dari pada laki-laki (21,79%). Di puskesmas Banyuanyar, 61,11% ibu hamil yang memiliki kadar Hemoglobin dibawah standar masuk pada kategori bekerja. Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal care pada bulan Januari-Desember 2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko anemia ibu hamil (bekerja dan tidak bekerja) yang melakukan ANC di Puskesmas Pajang, Kratonan Surakarta dan Banyuanyar.
Metode: Jenis Penelitian yang digunakan adalah survei deskriptif. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 452 ibu hamil yang bekerja maupun tidak bekerja yang melakukan pemeriksaan antenatal di Puskesmas Pajang, Kratonan dan Banyuanyar pada bulan Januari-Desember 2017. Faktor-faktor risiko dalam penelitian ini adalah umur ibu hamil, paritas, status gizi, penyakit infeksi, usia kehamilan, pendidikan,status pendidikan, status pekerjaan, abortus, KB, status perkawinan, sosial ekonomi, asuransi kesehatan, kunjungan ANC, pemberian Fe.Pengambilan data faktor risiko anemia ibu hamil menggunakan teknik dokumentasidan menggunakan cheklis.
Hasil: 60,19% ibu hamil yang mengalami anemia ringan dan 54,41% ibu hamil yang mengalami anemia sedang merupakan pekerja.
Simpulan: Sebagian besar ibu hamil yang mempunyai kadar hemoglobin dibawah standar merupakan ibu hamil yang bekerja.
Saran: Sebaiknya puskesmas melakukan pencatatan data secara keseluruhan lebih lengkap.