Pendahuluan: Diet tinggi lemak dan tinggi fruktosa berkaitan dengan peningkatan produk metabolisme dan mediator inflamasi yang menyebabkan kerusakan hepatosit. Biji kelor mengandung senyawa metabolit sekunder yang kaya antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak biji kelor terhadap ekspresi TNF-α pada jaringan hepar tikus putih model diet tinggi lemak tinggi fruktosa. 

Metode: Penelitian eksperimental laboratorik dengan metode posttest only with control group design. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM  dan di Laboratorium Patologi Anatomi FK UNS. Sampel penelitian adalah 28 ekor tikus putih Wistar jantan yang dibagi ke dalam 4 kelompok yaitu KI (kontrol) diberi pakan standar, KII diberi pakan tinggi lemak tinggi fruktosa tanpa ekstrak biji kelor, KIII diberi pakan tinggi lemak tinggi fruktosa dan ekstrak biji kelor dosis 1 (150 mg/kgBB), KIV diberi pakan tinggi lemak tinggi fruktosa dan ekstrak biji kelor dosis 2 (200 mg/kgBB). Variabel terikat dari penelitian ini adalah ekspresi TNF-α pada jaringan hepar sedangkan variabel bebas adalah ekstrak etanolik biji kelor. Ekspresi TNF-α diukur dengan intensity distribution score. Untuk mengetahui efek pemberian ekstrak biji kelor dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan dilanjutkan ph Tukey HSD.

Hasil: Hasil uji One Way ANOVA menunjukkan adanya perbedaan ekspresi TNF-α yang signifikan antar empat kelompok (p < 0.05). Dari hasil uji ph Tukey HSD diperoleh perbedaan yang signifikan antara K1 dengan K2 (p < 0.05), K2 dengan K3 dan K4 juga menunjukkan perbedaan signifikan (p < 0.05), Namun K1 dengan K4 tidak menunjukkan perbedaan ekspresi TNF-α yang bermakna. 

Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanolik biji kelor (Moringa oleifera, Lam.) dengan dosis 150 mg/kgBB dan 200 mg/kgBB selama 28 hari berpotensi menurunkan ekspresi TNF-α pada jaringan hepar tikus putih (Rattus norvegicus) model diet tinggi lemak tinggi fruktosa.