Latar Belakang: Keadaan obesitas berdampak buruk pada banyak aspek kesehatan, pada kesehatan fisik dapat menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit seperti misalnya diabetes mellitus dan penyakit jantung. Selain berdampak pada kesehatan fisik, obesitas juga berdampak buruk pada kondisi psikis karena dapat menurunkan kepercayaan diri pada anak. Gangguan kecemasan merupakan salah satu komorbid neuropsikiatri akibat obesitas, penyebabnya adalah inflamasi kronis yang mengakibatkan peningkatan produksi sitokin dalam tubuh. Salah satu dampak peningkatan produksi sitokin dalam tubuh adalah terjadinya gangguan metabolisme neurotransmitter yang mengakibatkan gangguan mood dan gangguan kognitif. Dengan melihat latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengetahui serta meneliti lebih dalam mengenai hubungan status gizi dengan tingkat kecemasan pada siswa dan siswi sekolah menengah atas di Kota Surakarta dengan mengukur indeks massa tubuh dan pengisian kuesioner gangguan kecemasan.
Metode : Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel merupakan siswa dan siswi kelas 11 SMK Kristen 1 Surakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 55 orang. Variabel terikat merupakan tingkat kecemasan dan variabel bebas merupakan status gizi. Data kemudian dianalisis dengan analisis bivariat berupa uji gamma.
Hasil: Nilai signifikansi antara status gizi dengan tingkat kecemasan sebesar 0.257(p > 0,05) yang menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara status gizi dengan tingkat kecemasan pada siswa dan siswi sekolah menengah atas di Kota Surakarta. 
Simpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan secara statistik antara status gizi dengan tingkat kecemasan.