ABSTRAK

Purbalingga merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah  dimana sektor  pertanian, kehutanan,  dan  perikanan  memberikan nilai dan kontribusi yang paling besar pada PDRB Kabupaten Purbalingga, namun dalam kurun waktu 2012-2016 sektor ini mengalami penurunan kontribusi yang mengindikasikan pertumbuhannya lambat. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan di Kabupaten Purbalingga terdiri atas tujuh subsektor yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, jasa pertanian, kehutanan, dan perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan subsektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang termasuk klasifikasi prima serta merumuskan alternatif strategi pengembangan yang dapat diterapkan dalam pembangunan pertanian di Kabupaten Purbalingga. Metode dasar yang digunakan adalah metode deskriptif. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu di Kabupaten Purbalingga. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah Tipologi Klassen untuk menentukan klasifikasi masing-masing subsektor dan pemilihan prioritas subsektor yang akan dikembangkan serta Analisis SWOT untuk merumuskan stretagi pengembangan.

Hasil penelitian menunjukkan subsektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang termasuk klasifikasi prima berdasarkan Tipologi Klassen adalah perkebunan dan peternakan. Hal tersebut menunjukkan bahwa subsektor perkebunan dan peternakan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembangunan pertanian dan pembangunan perekonomian Kabupaten Purbalingga sehingga dibutuhkan perumusan strategi pengembangan. Berdasarkan hasil analisis SWOT diperoleh masing-masing 7 alternatif strategi pengembangan untuk subsektor perkebunan dan peternakan yang terbagi menjadi empat set alternatif strategi yaitu strategi SO (Strenght-Opportunity), strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ST   (Strenght-Threat),   dan   stretagi   WT   (Weakness-Threat).   Strategi   pada subsektor perkebunan antara lain peningkatan produksi, perluasan pasar, akses permodalan,  meingkatkan  kelembagaan  kelompok  tani,  membuka  akses  pasar bagi petani, pelatihan pengolahan hasil, dan perlindungan tanaman perkebunan dari hama penyakit. Strategi pada subsektor peternakan antara lain pemanfaatan Inseminasi Buatan dalam meningkatkan produksi ternak, pengembangan pemasaran, akses permodalan, pelatihan pengolahan hasil dan limbah peternakan, menjaga kesehatan hewan ternak, pengembangan usaha pembibitan dan penggemukan sapi, serta pengembangan inovasi terkait zat pertumbuhan ternak yang lebih aman.

Kata Kunci : Tipologi Klassen, Analisis SWOT, Subsektor Pertanian, Kehutanan