×
ABSTRAK
Latar Belakang: Stunting dan wasting merupakan masalah gizi dengan nilai Z Score <-2 SD. Kabupaten Nganjuk merupakan kabupaten prevalensi stunting diatas 25.9% dan wasting 6% pada tahun 2017. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan stunting dan wasting di Kabupaten Nganjuk. Subjek dan Metode: Desain penelitian analitik observasional dengan rancangan case control. Lokasi penelitian di Kabupaten Nganjuk tanggal 03 Juni sampai 07 Juli 2018 dengan menggunakan 25 posyandu. Tekhnik sampling fixed disease sampling dengan jumlah sampel 300 balita. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengolahan data menggunakan analisis multilevel regresi logistik Stata 13 Hasil: Stunting dipengaruhi oleh panjang badan lahir (b=4.17; CI 95%=2.19 hingga 6.15; p=<0.0001), tinggi badan ibu (b=2.59; CI 95%=-0.75 hingga 4.42; p 0.006), dan jumlah keluarga (b=2.31; CI 95%=0.34 hingga 4.29; p 0.022). Keaktifan posyandu menunjukkan efek kontekstual yang kuat pada stunting dengan korelasi intra-kelas (ICC) = 63.3%. Wasting dipengaruhi oleh lingkar lengan atas ibu saat hamil (b=2.52; CI 95%= -0.25 hingga 5.29; p 0.075), berat badan lahir (b=2.98; CI 95%= -0.18 hingga 6.14; p=0.065) dan jumlah keluarga (b=3.23; CI 95%=1.11 hingga 5.35; p 0.003). Keaktifan posyandu menunjukkan efek kontekstual yang kuat pada wasting dengan korelasi intra-kelas (ICC) = 67.71%. Kesimpulan: Stunting meningkat dengan tinggi ibu<150 cm, panjang badan lahir < 48 cm dan jumlah keluarga ≥5. Kejadian wasting meningkat dengan LiLA<23.5 cm berat badan lahir <2500 gram dan jumlah keluarga ≥5. Keaktifan posyandu menunjukkan efek kontekstual yang kuat pada stunting dan wasting
Kata Kunci: stunting, wasting, panjang badan lahir, jumlah keluarga dan keaktifan posyandu