ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan: 1) Mendeskripsikan kebutuhan bahan ajar IPA berbasis Sains Teknologi Masyarakat untuk kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Gatak; 2) Mendeskripsikan pengembangan bahan ajar IPA berbasis Sains Teknologi  Masyarakat  untuk  kelas  IV  sekolah  dasar di  Kecamatan  Gatak;  3) Mengetahui  keefektifan  bahan  ajar  IPA  berbasis  Sains  Teknologi  Masyarakat untuk kelas IV sekolah dasar di Kecamatan Gatak.
Penelitian pengembangan bahan ajar IPA berbasis sains teknologi masyarakat ini menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara, kuesioner, dan studi dokumen. Adapun instrumen penelitian yang digunakan pada studi pendahuluan adalah pedoman wawancara, lembar observasi, dan lembar kuesioner. Pada tahap uji coba terbatas, instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman wawancara dan lembar kuisioner.  Instrumen  yang digunakan pada tahap uji coba luas adalah butir soal tes dan pedoman wawancara, sedangkan pada uji keefektifan instrumen yang digunakan adalah butir soal tes. Uji validitas data kualitatif dilakukan dengan menggunakan triangulasi teknik. Adapun data kuantitatif diuji menggunakan analisis data statistik dengan bantuan software Iteman dan SPSS. Analisis data pada tahap studi pendahuluan dan uji coba terbatas menggunakan analis interaktif model Miles dan Huberman. Sedangkan pada uji coba luas menggunakan uji paired sample t-test dan uji gain. Pada uji keefektifan analisis data meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji keseimbangan, dan uji t-independent.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) buku yang digunakan dalam mata pelajaran IPA mempunyai cakupan materi yang terbatas, dan guru mengalami kendala dalam mengembangkan materi secara mandiri karena keterbatasan waktu dalam membuatnya. 2) berdasarkan hasil validasi ahli, uji coba terbatas, dan uji coba luas, diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan bahan ajar IPA berbasis sains teknologi masyarakat cocok digunakan sebagi buku suplemen bagi siswa. Hal ini terlihat dari hasil validasi ahli yang menunjukkan bahwa 80% dan 88% ahli materi IPA, 94,28% dan 88,57% ahli bahasa, 93,52% dan 89,42% ahli media pembelajaran, dan 90,83% dan 90% ahli konselor anak. Berdasarkan hasil uji coba luas yang telah diuji dengan paired sample t-test, diperoleh hasil uji dengan taraf signifikansi 0.000, yang berarti bahwa terdapat perbedaan antara nilai siswa sebelum menggunakan produk dan setelah menggunakan bahan ajar IPA berbasis Sains Teknologi Masyarakat. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa dapat terlihat dari hasil uji gain sebesar 0.431 yang masuk pada kategori sedang. 3) bahan ajar IPA berbasis Sains Teknologi Masyarakat lebih efektif dibandingkan dengan  bahan  ajar  IPA  yang  ada  dan  digunakan  di  sekolah  selama  ini. Berdasarkan hasil uji t yang memperoleh taraf signifikansi sebesar 0,000. Hasil tersebut lebih kecil dari α = 0,05 (0.000 < 0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan lebih efektif dari bahan ajar yang ada.

Kata kunci: bahan ajar, IPA, Sains Teknologi Masyarakat