×
ABSTRAK
Latar Belakang : Pekerja yang melakukan aktifitas di lingkungan yang tercemar dan berdebu akan menyebabkan partikel berbahaya terinhalasi melalui saluran pernapasan, termasuk hidung. Komponen polusi udara dapat mengakibatkan banyak keluhan gangguan pernafasan. Hidung merupakan target potensial pajanan yang akan menimbulkan beberapa gangguan berupa iritasi mukosa hidung, perubahan resistensi aliran udara dan perubahan pada transpor mukosiliar. Tujuan: Mengetahui pengaruh penggunaan cuci hidung dengan larutan salin isotonik terhadap transpor mukosiliar petugas Supeltas kota Surakarta. Metode : Penelitian bersifat pra-eksperimental dengan one group pretest-posttest design. Subjek adalah petugas Supeltas di kota Surakarta. Pengukuran waktu transpor mukosiliar dilakukan menggunakan tes sakarin sebelum dan sesudah cuci hidung dengan cairan salin isotonik selama 2 minggu. Hasil : Sebelum diberikan cuci hidung dengan larutan salin isotonik transpor mukosiliar hidung nilai rata-rata 10,67 + 2,63 menit dengan nilai minimum 7 dan nilai maksimum 16, setelah diberikan perlakuan penggunaan cuci hidung dengan larutan salin isotonik transpor mukosiliar hidung didapatkan nilai rata-rata 7,96 + 2,16 menit dengan nilai minimum 5 dan nilai maksimum 13, dengan demikian ada penurunan ratarata transpor mukosiliar hidung sebesar 25,4% yang signifikan secara statistik (p<0,001). Kesimpulan : Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan cuci hidung larutan salin isotonik dengan pemendekan pada waktu transpor mukosiliar petugas sukarelawan pengatur lalu lintas.
Kata kunci : Supeltas, transpor mukosiliar, cuci hidung larutan salin isotonik.