Penulis Utama : Dwi Yuniarti
NIM / NIP : S641508006
×

ABSTRAK

Komoditas beras menjadi komoditas pertanian yang strategis di Indonesia, namun banyak faktor yang menyebabkan harga beras tidak stabil. Salah satunya adalah pelaksanaan kebijakan stabilisasi harga komoditas pertanian. Umumnya stabilisasi harga beras masih terkendala dengan kelemahan struktur agribisnis di Indonesia, salah satunya disebabkan oleh integrasi pasar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran yang terbentuk, mengetahui fungsi dan lembaga pemasaran yang terlibat, serta menganalisis efisiensi pemasaran dengan menggunakan SCP. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif analisis. Data yang digunakan adalah daftar harga gabah dan harga beras organik pada musim tanam I tahun 2017 di Kabupaten Boyolali. Metode penelitian yang digunakan adalah marjin pemasaran  farmer’s share dilakukan dengan menghitung besarnya biaya, keuntungan, marjin pemasaran serta dihitung juga farmer’s share pada di setiap tingkat lembaga pemasaran pada berbagai saluran pemasaran serta pendekatan structure conduct performance (SCP) untuk mengetahui efisiensi pemasaran beras organik secara keseluruhan.  Hasil penelitian menunjukan bahwa struktur pasar (market structure) bersifat oligopsoni yang menggambarkan bahwa pedagang memiliki tingkat kekuasaan yang tinggi dalam mempengaruhi pasar. Perilaku pasar (market conduct) padi organik di Kabupaten Boyolali ditunjukan adalah pasar yang bersaing tidak sempurna hal ini disebabkan oleh ketidakterpaduan harga dari pasar yang satu dengan harga padi organik pada pasar yang lain, baik secara horisontal maupun  vertikal. Penampilan pasar (market performance) padi organik di Kabupaten Boyolali ditunjukkan dengan marjin pemasaran yang relatif besar, farmer’s share rata-rata kecil dan share keuntungan yang besar dan tidak merata untuk setiap tingkatan pedagang. Pola saluran tataniaga beras organik yang terbentuk di Kabupaten Boyolali terdiri dari sembilan macam saluran. Marjin pemasaran pada saluran tataniaga beras organik menyebar tidak merata, yaitu antara Rp 6.275,00 – Rp 14.800,00 per kg dengan farmer’s share antara 12,94% -26,39%. Saluran yang paling efisien adalah saluran tataniaga I (petani-pedagang pengecer-konsumen) karena pada saluran tataniaga ini petani menjual hasil pertanian dalam bentuk gabah giling (beras) sehingga memiliki marjin pemasaran terkecil (Rp 1.275,00) dengan  farmer’s share terbesar (26,39%). Sedangkan saluran yang paling tidak efisien adalah saluran pemasaran IX (petani-koperasi-konsumen) karena selain memiliki marjin pemasaran terbesar (Rp 11.600,00/), lembaga perantara mengeluarkan biaya tataniaga yang besar dan mempunyai keuntungan yang besar pula sehingga membentuk farmer’s share paling kecil (12,94%) diantara saluran tataniaga yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa pemasaran padi organik kurang efisien, sehingga merugikan petani dan pedagang tingkat bawah.

Kata kunci: beras organik, tataniaga, structure conduct performance (SCP).

×
Penulis Utama : Dwi Yuniarti
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S641508006
Tahun : 2018
Judul : Tataniaga Beras Organik dengan Pendekatan Structure Conduct Perfomance (Scp) di Kabupaten Boyolali
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2018
Program Studi : S-2 Agribisnis
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prodi. Agribisnis-S641508006-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. Endang Siti Ragayu, M.S.
2. Dr. Ir. Mohamad Harisudin, M.Si.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.