×
ABSTRAK
Latar Belakang : Sikap dan budaya di pertambangan adalah salah satu penyebab utama perilaku tidak aman yang dapat menyebabkan kecelakaan. Iklim keselamatan di tambang, yang dianggap sebagai indikator penting keselamatan menggambarkan persepsi karyawan terhadap keselamatan. Apalagi pertambangan diakui sebagai pekerjaan berbahaya
Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan menggunakan kuisioner dan wawancara dalam metode pengumpulan data. Untuk kuisioner iklim keselamatan kerja menggunakan kuisioner Nordic Safety Climate Questionnaire (NOSACQ – 50). Sedangkan untuk kuisioner perilaku aman menggunakan kuisioner perilaku aman.
Hasil : Mean dimensi prioritas keselamatan kerja manajemen, komitmen dan kompetensi sebesar 3,17; mean dimensi Kewenangan keselamatan kerja dari manajemen sebesar 3,12; mean Keadilan terhadap keselamatan kerja dari manajemen sebesar 3,17; mean dimensi Komitmen keselamatan kerja dari para karyawan sebesar 3,38; mean dimensi Prioritas keselamatan kerja dari karyawan dan sikap tidak mau ambil risiko keselamatan kerja sebesar 3,07; mean dimensi Komunikasi dan pelatihan keselamatan kerja termasuk percaya terhadap kompetensi keselamatan kerja dari rekan kerja sebesar 3,26; mean dimensi Kepercayaan pekerja terhadap sistem keselamatan kerja sebesar 3,25. Sedangkan untuk persentase rata - rata perilaku aman pekerja sebesar 93,07%.
Simpulan : Hasil keseluruhan tingkat iklim keselamatan kerja di PT Indodrill Indonesia sudah baik dengan sedikit kebutuhan perbaikan pada 6 dimensi. Sedangkan untuk 1 dimensi menunjukkan tingkat yang baik yang memungkinkan untuk mempertahankan dan melanjutkan perkembangan. Hasil ini sejalan dengan hasil rata – rata keseluruhan dari perilaku aman pekerja yang juga baik.
Kata Kunci : Iklim Keselamatan kerja dan perilaku aman