Abstrak

    Fasilitas olahraga menggunakan energi listrik dan air yang sangat tinggi untuk mendukung kenyamanan pengguna, terutama ketika sedang diadakan event seperti turnamen. Energi listrik berasal dari bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil dan air bersih bersifat tidak terbarukan, sehingga dibutuhkan usaha konservasi. Perancangan salah satu fasilitas olahraga indoor di Kota Depok ini bertujuan agar bangunan tidak hanya dapat mewadahi kegiatan secara nyaman dan memperhatikan kesehatan, namun juga hemat energi dan ramah lingkungan. Penerapan pendekatan arsitektur hijau bertujuan agar bangunan dapat menggunakan energi listrik dan air secara efektif dan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. Penelitian diawali dengan pengumpulan data melalui survei lokasi tapak objek rancang bangun dan potensi sekitarnya, preseden gedung olahraga dan bangunan ramah lingkungan, serta studi literatur. Data yang didapat kemudian dianalisis untuk menghasilkan konsep perancangan hemat energi yang mengacu pada teori arsitektur hijau dan standar gedung olahraga nasional. Hasil analisis yang didapat adalah penerapan prinsip arsitektur hijau pada objek rancang sebagai usaha konservasi energi listrik dilakukan melalui penghijauan, penggunaan teknologi untuk menyimpan energi dan memaksimalkan penggunaan energi alami.

Kata kunci: listrik, air, konservasi, arsitektur hijau, olahraga, indoor