×
Abstrak
Pesatnya pertambahan jumlah penduduk kota-kota besar di berbagai belahan dunia terutama negara berkembang, semakin meningkatkan masalah mobilitas perkotaan. Ketimpangan yang terjadi pada sektor transportasi yaitu meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang tidak diikuti dengan pembangunan infrastruktur jalan yang mengakibatkan kemacetan serta meningkatnya pula angka kecelakaan. tingginya kepemilikan kendaraan di Kota Solo menimbulkan berbagai kasus pelanggaran lalu lintas yang paling banyak dialami oleh kalangan pelajar SMA. Para pelajar SMA yang jika dilihat dari sisi usianya masih di bawah umur, mereka belum memiliki surat izin mengemudi (SIM). Tetapi sudah mengendarai motor.
Komunikasi edukasi merupakan jembatan yang menghidupkan keselarasan antara pengetahuan dan perbuatan, yang mengantarkan pada tingakah laku sesuai dengan pengetahuan yang diterima anak didik.
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara serta data dokumen.
Berdasarkan hasil penelitian, dalam komunikasi edukasi yang dijalankan pihak Dikyasa dengan para pelajar SMA adalah dengan program sosialisasi tertib berlalu lintas. Upaya ini juga didukung oleh peranan para guru SMA Santo Yosep Surakarta yang membantu melan.carkan program Dikyasa serta mengedukasi anak didiknya sendiri dengan berbagai himbauan dan sanksi bagi anak didiknya yang tidak tertib dalam aturan berlalu lintas. Komunikasi edukasi yang terjalin antara pihak Dikyasa dan pihak SMA Santo Yosep Surakarta kepada anak didiknya menjadi penerimaan komunikasi edukasi yang efektif pada implementasi para pelajar tingkat SMA tersebut dalam mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya. Tanggapan-tanggapan positif dari beberapa siswa-siswi SMA Santo Yosep Surakarta tentang sosialisasi yang berlangsung menjadi suatu hasil penerimaan yang tepat sasaran dalam pencapaian keefektifan komunikasi edukasi tersebut.
Kata Kunci : komunikasi edukasi, tertib berlalu lintas