ABSTRAK

Debat merupakan bagian dari sebuah wacana karena merupakan sekumpulan unit-unit penggunaan bahasa yang dikontekstualkan. Debat mengandung unsur kebahasaan yang dapat dianalisis melalui analisis wacana, terutama pada aspek gramatikal, aspek leksikal, konteks, dan inferensi. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada bidang analisis wacana, khususnya aspek gramatikal, aspek leksikal, konteks, dan inferensi yang terdapat dalam debat calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2017.

Sehubungan dengan itu, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana aspek gramatikal yang digunakan dalam wacana debat calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2017? (2) Bagaimana aspek leksikal yang digunakan dalam wacana debat calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2017? (3) Bagaimana konteks dan inferensi dalam wacana debat calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2017? Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan aspek gramatikal, aspek leksikal, konteks, dan inferensi yang ada dalam wacana debat calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2017.

Penelitian ini berbentuk kualitatif deskriptif. Bentuk data dalam penelitian ini berupa kalimat yang di dalamnya mengandung kata, frasa, klausa, dan kalimat yang menunjukkan aspek gramatikal, aspek leksikal, konteks dan inferensi yang  termuat dalam wacana debat calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2017. Sumber data dalam penelitian ini dari youtube yang berasal dari program CNN Indonesia yang berupa siaran ulang. Data disediakan dengan menggunakan metode simak dengan teknik rekam dan catat. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih dengan teknik bagi unsur langsung.

Berdasarkan analisis data, aspek gramatikal yang ditemukan meliputi referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Aspek leksikal yang ditemukan meliputi repetisi, antonimi, kolokasi, dan ekuivalensi. Penggunaan referensi personal paling banyak ditemukan karena debat tersebut melibatkan banyak peserta sehingga banyak menggunakan kata ganti dalam penuturan. Konteks yang ditemukan meliputi konteks fisik, epistemis, sosial, dan kultural. Debat dilakukan sebagai sarana atau jalur tengah antara paslon dan pendukung paslon untuk menstabilkan pemikiran dan pandangan mengenai paslon yang maju dalam pilihan gubernur.   

Kata kunci: analisis wacana, debat, aspek gramatikal, aspek leksikal, inferensi, konteks.