×
ABSTRAK
Kayu secang (Caesalpinia sappan L.) memiliki efek farmakologi sebagai antifertilitas dengan cara menghambat spermatogenesis tikus jantan serta menurunkan motilitas dan jumlah morfologi normal spermatozoa tikus jantan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek toksik sediaan SNEDDS ekstrak metanol kayu secang secara kualitatif dan kuantitatif.
Metode penelitian menggunakan studi eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian post test only group design. Tikus putih jantan galur wistar sebanyak 36 ekor dibagi menjadi 6 kelompok yaitu dua kelompok kontrol (kontrol netral dan SNEDDS tanpa ekstrak metanol kayu secang), dan empat kelompok dosis (dosis 25 mg/200 g BB; 100 mg/200 g BB; 400 mg/200 g BB; dan 1600 mg/200 g BB). Sediaan SNEDDS ekstrak metanol kayu secang diberikan peroral dengan satu kali pemberian dalam kurun waktu 24 jam. Pengamatan yang dilakukan meliputi pengamatan fisik gejala toksik, profil bobot badan, pola makan dan minum, LD50 serta profil histopatologi organ hepar.
Hasil menunjukan tidak adanya perubahan yang signifikan (p >0,05) dari profil bobot badan, asupan makan, asupan minum, serta tidak adanya tanda-tanda gejala toksik yang ditimbulkan setelah pemejanan sediaan uji. Hasil pengamatan histopatologi organ hepar menunjukan adanya kerusakan sedang dengan presentase kerusakan <50%. Sediaan SNEDDS ekstrak metanol kayu secang adalah bahan yang praktis tidak toksik berdasarkan kriteria Loomis (>5000 mg/kgBB oral tikus).
Kata Kunci: Caesalpinia sappan L, SNEDDS, toksisitas.