Penulis Utama : Sumardin
NIM / NIP : S531508045
×

Abstrak

Latar Belakang : Penyebab menurunnya fungsi paru pada lansia diantaranya kurang olahraga, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, status gizi dan
asupan gizi. Prevalensi  kurang aktifitas fisik  (26,1%) kelompok umur 60-64 tahun dan
(42,7%) kelompok usia ≥ 65 tahun, kebiasaan merokok lansia (32,4%) kelompok usia
60-64 tahun, (26,7%) kelompok usia ≥ 65 tahun. Masalah gizi kurang  lansia (28,3%), obesitas (18,9%)  kelompok umur 65-74 tahun dan  15,8% kelompok umur ≥ 75 tahun, konsumsi kurang sayur dan atau buah (93,5 %). Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan antara senam aerobik, gaya hidup dan status gizi dengan volume ekspirasi paksa detik pertama pada lansia (VEP-1)
Subjek dan Metode : Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-
sectional. Subjek adalah lansia sehat berusia > 60 tahun yang dibagi berdasarkan proportional  random  sampling    berjumlah  176  orang  dengan  kriteria  inklusi  dan ekslusi. Senam aerobik diperoleh menggunakan kuesioner dan kehadiran lansia mengikuti senam aerobik, gaya hidup melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner, status gizi melalui pengukuran antropometrik, VEP-1  melalui pemeriksaan spirometri dengan SpiroAnalizer 75, umur, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan melalui wawancara langsung dengan kuesioner dan asupan gizi diperoleh wawancara menggunakan form recall 2x24 jam. Data dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik ganda
Hasil : Sebagian besar subjek laki-laki (63,6%), berusia 60-74 tahun (86,4%), tingkat
pendidikan sekolah dasar (33%). Subjek tidak  aktif mengikuti senam lansia sebanyak (44,3%), memiliki kebiasaan   merokok (54,5%), tidak konsumsi alkohol   (95,5%), melakukan aktifitas fisik   tingkat sedang (54,5%), status gizi baik (59,7%) dan mengalami gangguan fungsi paru (77,3%). Analisis bivariat menunjukan ada hubungan antara senam aerobik (p = 0,001), kebiasaan merokok (p = 0,003), aktifitas fisik (p =
0,024) dengan VEP-1. Analisis multivariat menunjukan kebiasaan merokok memiliki
hubungan yang kuat dengan VEP-1 nilai OR : 1,697,  CI. 95%  (0,991-2,906), artinya lansia   memiliki kebiasaan merokok  1,6 kali lebih tinggi mengalami gangguan fungsi paru dibandingkan dengan lansia tidak merokok.
Kesimpulan :  Ada hubungan yang  bermakna antara senam aerobik, aktivitas fisik,
kebiasaan merokok, dengan FEV-1, kebiasaan merokok paling  berpengaruh terhadap
VEP-1

Kata Kunci : aerobik, gaya hidup, status gizi, VEP-1 dan lansia

×
Penulis Utama : Sumardin
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S531508045
Tahun : 2018
Judul : Hubungan Senam Aerobik, Gaya Hidup dan Status Gizi, dengan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama (VEP-1) pada Kelompok Lanjut Usia
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2018
Program Studi : S-2 Ilmu Gizi
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Ilmu Gizi-S531508045-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Diffah Hanim, Dra. M.Si.
2. Dr. Ir. Kusnandar., M.Si.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.