Abstrak

Permasalahan  dalam  penelitian ini adalah (1) bagaimana ketidaklangsungan ekspresi pada lirik lagu Payung Teduh? (2) bagaimana pembacaan heuristik dan hermeneutik pada lirik lagu Payung Teduh? (3) bagaimana matriks, model, dan varian pada lirik lagu Payung Teduh? serta (4) bagaimana hipogram pada lirik lagu Payung Teduh?

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan ketidaklangsungan ekspresi pada lirik lagu Payung Teduh, (2) mendeskripsikan pembacaan heuristik dan hermeneutik pada lirik lagu  Payung Teduh, (3) mendeskripsikan  matriks, model, dan varian pada lirik lagu Payung Teduh, (4) mendeskripsikan hipogram pada lirik lagu Payung Teduh.

Penelitian  ini  merupakan  jenis  penelitian  kualitatif.  Data  yang diambil dalam penelitian ini adalah larik dan bait yang mengandung tanda-tanda pada lirik lagu dalam album Self Titled dan Dunia Batas. Sumber data diambil dari lirik lagu dalam album Self Titled dan Dunia Batas karya Payung Teduh. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik reduksi data. Teknik analisis dalam penelitian  ini  menggunakan  dua konsep  memproduksi  makna milik  Riffaterre yaitu, (1) pembacaan secara heuristik dan hermeneutik, (2) mencari hipogram dari teks tersebut. Teknik penarikan simpulan menggunakan teknik induktif, yaitu melihat masalah dari data bersifat khusus untuk memperoleh data bersifat umum.

Simpulan dalam penelitian ini adalah (1) pada ketidaklangsungan ekspresi paling banyak ditemukan metafora, kontradiksi, ambiguitas, dan enjambemen karena penciptaannya spontan dalam menggambarkan kerinduan hati, (2) pada pembacaan heuristik, lirik lagu karya Payung Teduh cenderung bercerita pada satu permasalahan. Pada pembacaan hermeneutik ditemukan penggambaran suasana hati kerinduan dan keresahan, (3) tema pada lirik lagu Payung Teduh didominasi oleh ekspresi perasaan rindu terhadap seseorang, (4) hipogram dapat ditemukan, baik dalam Al-Qur’an, puisi, maupun lirik lagu.

Kata Kunci : Lirik Lagu, Payung Teduh, Self Titled, Dunia Batas