Penulis Utama | : | Fitria Nur ‘aini |
NIM / NIP | : | K4214017 |
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) struktur intrinsik cerita rakyat Keris Empu Gandring karya S. Hadi Wirodarsono; (2) bentuk konflik sosial politik dalam cerita rakyat Keris Empu Gandring karya S. Hadi Wirodarsono; (3) nilai pendidikan moral dalam cerita rakyat Keris Empu Gandring karya S. Hadi Wirodarsono; dan (4) relevansi antara konflik sosial politik dan nilai pendidikan moral sebagai bahan ajar cerita rakyat berbahasa Jawa di SMA kelas XI. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Data dalam penelitian ini berupa dokumen buku cerita Keris Empu Gandring. Sumber data pada penelitian ini adalah dokumen dan informan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitan ini menggunakan purposive sampling dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan data berupa analisis dokumen dan wawancara. Uji validitas data adalah triangulasi data dan triangulasi teori. Teknik analisis data yakni analisis data interaktif yang meliputi tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Prosedur penelitian ini dilakukan dengan tahap pendahuluan, tahap analisis dokumen, pengumpulan data, dan penulisan laporan. Hasil penelitian dapat dikemukakan bahwasanya cerita Keris Empu Gandring: (1) mengandung unsur intrinsik yang lengkap terdiri dari tokoh dan penokohan, latar berupa latar tempat, latar waktu dan latar sosial budaya, alur, sudut pandang, serta tema; (2) konflik sosial politik secara garis besar berhubungan dengan kehidupan masa keraton Tumapel dan keraton Singasari. Konflik tersebut dapat dikelompokkan menjadi konflik antarpribadi, konflik antargolongan, konflik kepentingan, konflik antarkelas sosial, dan konflik antarnegara/ keraton. Konflik yang paling banyak ditemukan adalah konflik antarindividu; (3) nilai pendidikan moral berupa rasa empati, perilaku mengikuti hati nurani, kemampuan penguasaan diri atau kontrol diri, rasa hormat, rasa toleransi, memaknai keadilan, serta sikap kebaikan atau kerendahan hati. Nilai moral yang paling banyak ditemukan adalah perilaku mengikuti hati nurani dan rasa hormat; (4) relevan dan dapat digunakan sebagai bahan ajar cerita rakyat muatan lokal Bahasa Jawa kelas XI SMA.
Kata kunci: cerita rakyat, unsur intrinsik, konflik sosial politik, pendidikan moral, bahan ajar Bahasa Jawa
Penulis Utama | : | Fitria Nur ‘aini |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | K4214017 |
Tahun | : | 2018 |
Judul | : | Analisis Konflik Sosial Politik dan Nilai Pendidikan Moral dalam Cerita Keris Empu Gandring Karya S. Hadi Wirodarsono serta Relevansinya sebagai Bahan Ajar Cerita Rakyat Berbahasa Jawa Kelas Xi SMA |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - FKIP - 2018 |
Program Studi | : | S-1 Pendidikan Sastra Jawa |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-FKIP Program Studi Pendidikan Bahasa Jawa -K4214017 -2018 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Drs. Edy Suryanto, M. Pd. 2. Favorita Kurwidaria, S. S., M. Hum. |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. KIP |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|