Penulis Utama : Wiji Setyo Utami
NIM / NIP : K4312072
×

ABSTRAK 

Kemampuan berpikir kreatif dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang melatih siswa dalam pemecahan masalah dan berpikir kreatif. Permasalahan utama siswa kelas X MIPA 5 di sekolah target adalah siswa kesulitan untuk berpikir secara kreatif. Siswa pada umumnya menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang sangat singkat. Berkaitan dengan pemecahan masalah tersebut, peneliti menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan aspek-aspek Creative Problem-Solving Process (CPSP) sebagai intervensi dalam penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan selama tiga siklus. Peneliti mengamati perubahan yang terjadi pada setiap siklus, berkaitan dengan perubahan perilaku siswa dalam berpikir kreatif, dengan menilai keterampilan berpikir kreatif siswa. Setiap siklus dilaksanakan mengikuti model spiral penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan McTaggart.  Pada Siklus I, dilakukan penerapan PBL dan CPSP sesuai sintaks. Hasilnya adalah siswa belum mampu menyampaikan gagasan asli secara terperinci, menentukan fokus permasalahan, dan mengevaluasi kinerja. Siswa juga belum mempunyai inisiatif, kemandirian, dan kepekaan terhadap masalah. Pada Siklus II, tindakan dimodifikasi melalui perbaikan media, perubahan cara pembagian kelompok, perluasan cakupan materi, dan teknis presentasi. Perubahan kemampuan siswa adalah siswa telah mampu menyampaikan gagasan aslinya, tetapi belum terperinci. Siswa mandiri dan peka terhadap masalah yang ada. Beberapa siswa juga mampu mengevaluasi kinerjanya. Siklus terakhir diterapkan dengan modifikasi berupa pengurangan cakupan materi, perubahan jumlah anggota kelompok, dan pertanyaan pemahaman masalah pada Lembar Kerja siswa (LKS). Hasilnya adalah siswa telah mampu menyampaikan gagasan asli secara terperinci, menentukan fokus permasalahan, dan mengevaluasi kinerja. Siswa juga mempunyai inisiatif, mandiri, dan peka terhadap masalah.  Data kemampuan berpikir kreatif dari 32 siswa diukur melalui tes dan angket, yang kemudian dianalisis secara deskriptif. Semua siswa secara keseluruhan telah mencapai kategori baik dalam berpikir kreatif pada akhir siklus. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa PBL dan CPSP terbukti mampu memperbaiki kemampuan berpikir kreatif siswa. 

Kata kunci:  PBL, Creative Problem-Solving Process, kemampuan berpikir kreatif, biologi

×
Penulis Utama : Wiji Setyo Utami
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : K4312072
Tahun : 2018
Judul : Penerapan Problem Based Learning dan Creative Problem-Solving Process untuk Memperbaiki Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Pembelajaran Biologi
Edisi :
Imprint : Surakarta - FKIP - 2018
Program Studi : S-1 Pendidikan Biologi
Kolasi :
Sumber : UNS-FKIP Program Studi Pendidikan Biologi -K4312072 -2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Skripsi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Murni Ramli, S.P., M.Si., Ed.D.,
2. Joko Ariyanto, S.Si., M.Si.,
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. KIP
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.