Penulis Utama | : | Desi Rosita |
NIM / NIP | : | D0314018 |
ABSTRAK
Salatiga merupakan kota kecil yang membutuhkan destinasi wisata alternatif sehingga keberadaan Pasar Tiban JLS pun kemudian dijadikan sebagai destinasi pilihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik Pasar Tiban JLS Salatiga, karakteristik pelaku wisata Pasar Tiban JLS, keadaan Pasar Tiban JLS Salatiga sebagai destinasi wisata alternatif, upaya pengembangan Pasar Tiban JLS Salatiga sebagai destinasi wisata alternatif, serta dimensi pendukung dan penghambat dalam upaya pengembangan pasar. Fenomena ini dikaji dengan teori Praktik Sosial dari Pierre Bourdieu yang menjelaskan bahwa individu atau kelompok bertindak dengan berdasarkan habitus, modal, dan arena disekitar mereka. Penelitian deskriptif kualitatif ini dilakukan di Pasar Tiban JLS Salatiga. Populasi dalam penelitian adalah para pelaku wisata di Pasar Tiban JLS, dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Sampel diambil dari pihak pemerintahan, pengunjung, pedagang, paguyuban, dan masyarakat sekitar. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun untuk validitas data menggunakan teknik triangulasi data. Analisis data digunakan model interaktif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pasar Tiban JLS Salatiga dan para pelaku wisata yang terdiri dari pedagang serta pengunjung mempunyai berbagai karakteristik tersendiri. Pasar Tiban JLS Salatiga yang dijadikan destinasi wisata alternatif dengan berbagai daya tarik dan fasilitas yang dimiliki ini kini telah menghasilkan berbagai praktik sosial. Praktik ini muncul karena habitus para pelaku wisata yang terbentuk dari sejak awal operasional pasar, dengan berbagai modal yang dipertaruhkan seperti modal ekonomi dalam bentuk uang, dagangan, dan modal finansial lainnya; modal sosial seperti jaringan pertemanan; modal budaya berupa kebudayaan yang terbentuk; hingga modal simbolik berupa simbol serta status; dan dengan ranah pasar yang digunakan masyarakat. Praktik sosial yang muncul kemudian adalah dijadikannya Pasar Tiban JLS Salatiga sebagai destinasi wisata alternatif masyarakat dan terbentuknya praktik-praktik lain termasuk munculnya struktur-struktur baru di dalam masyarakat melalui penerapan beberapa peraturan yang ada di dalam pasar. Pengembangan Pasar Tiban JLS dilakukan dalam beberapa upaya, baik melalui pembentukan peraturan, pengajuan ijin, dan lain sebagainya. Dimensi pendukung pengembangan pasar yaitu daya tarik, lokasi yang strategis, dan juga antusiasme yang cukup besar. Adapun dimensi penghambatnya lebih berasal dari pemerintah dan operasional pasar yang hingga sekarang belum memiliki ijin resmi, keberadaan pasar di ruas jalan yang dapat menjadi biang kemacetan, menyalahi aturan dan fungsi guna jalan, serta keterbatasan lahan dalam pengembangan pasar.
Kata Kunci : praktik sosial, pasar tiban, destinasi wisata alternatif
Penulis Utama | : | Desi Rosita |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | D0314018 |
Tahun | : | 2018 |
Judul | : | Praktik Sosial Pengembangan Pasar Tiban Jls Salatiga sebagai Destinasi Wisata Alternatif |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - FSRD - 2018 |
Program Studi | : | S-1 Sosiologi |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-FSRD Jur. Sosiologi-D0314018-2018 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Dr. Argyo Demartoto, M.Si |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. ISIP |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|