Pemanfaatan kembali (Recycle) air bekas wudhu untuk budidaya ikan nila adalah bentuk efisensi dan optimalisasi pemanfaatan sumberdaya air.   Efisensi dan optimalisasi  pemanfaatan  sumberdaya  air  mutlak  dibutuhkan  sebagai  salah  satu bentuk konservasi sumberdaya air. Tujuan penelitian adalah untuk untuk mengetahui pengaruh   perilaku   santri   terhadap   perubahan   kualitas   air   bekas   wudhu   dan mengetahui kelayakan air bekas wudhu untuk budidaya ikan nila. Penelitian dilaksanakan di Pondok Pesantren Darusy Syahadah Simo Boyolali Jawa Tengah. Analisis kualitas air dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta. Analisis peroksimat ikan nila dilakukan di laboratorium Pangan dan Gizi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Penelitian menggunakan metode eksperimental didukung observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan perilaku santri dan kondisi kebersihan lingkungan Pondok Pesantren Darusy Syahadah mempengaruhi kualitas air bekas wudhu dengan meningkatnya kadar BOD, NH3, DO dan mikrobiologi air
bakas wudhu. Kualitas air bekas wudhu memiliki suhu 27,8oC, pH 7,   COD 29,03 mg/L, BOD5 18,48 mg/L, DO 6,2 mg/L, NH3-N 0,19 mg/L  dan MPN Colifrom 16 x
104. Berdasarkan baku mutu air budidaya ikan nila yang rekomendasi Balai Budi Daya Air Tawar Tahun 2016 kualitas air bekas wudhu masih ideal digunakan untuk budidaya ikan nila. Pertumbuhan ikan nila yang dibudidaya pada air bekas wudhu dengan air biasa tidak menunjukan perbedaan signifikan. Analisis kelayakan finansial usaha budidaya ikan nila menggunakan kolam terpal dengan air bekas wudhu di Pondok Pesantren Darusy berdasarkan kriteria Cost of Ratio (BCR) adalah 1,4, pada kriteria  Financial  Rate  Of  Return  (FRR)  adalah  5,22%  dan  Payback  Period  of Capital (PPC) adalah 19,2 priode atau setara dengan 4,8 tahun.