Penulis Utama : Imelda Christina
NIM / NIP : S511408002
×

Latar Belakang: Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia. Berdasarkan Worlh Health Organization (WHO) pada tahun 2015 menunjukkan 17,7 juta penduduk meninggal karena penyakit kardiovaskular, dimana 7,4 juta diantaranya meninggal akibat Penyakit Jantung Koroner (PJK), termasuk diantaranya adalah Infark Miokar Akut (IMA). Waktu awal serangan IMA sangat berperan dalam menentukan tatalaksana lebih lanjut dan mencegah terjadinya komplikasi. Namun, sering kali sulit untuk mengetahui waktu serangan IMA yang tepat. Berbagai biomarka inflamasi telah banyak diteliti sebagai penanda kerusakan jaringan akibat penyakit kardiovaskular dalam diagnosis IMA. Pentraxin 3 (PTX3), merupakan biomarker inflamasi yang dianggap dapat berperan dalam diagnosis IMA pada awal serangan.  
Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan sensitifitas dan spesifisitas PTX3 dan hs-cTnI pasien IMA dengan waktu serangan kurang dari 4 jam dan lebih dari 4 jam.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan jumlah sampel sebanyak 26 pasien IMA. pada Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Intensive Cardiovascular Care Unit (ICVCU) di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Jawa Tengah pada bulan Oktober dan November 2018. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan pengambilan sampel darah intravena untuk dilakukan pemeriksaan kadar PTX3 dan hs-cTnI. Dilakukan uji Independent t-test untuk data yang lulus uji normalitas dan uji mann whitney bila tidak lulus uji normalitas. Nilai p < 0,05 dianggap bermakna secara statistik.
Hasil: Dengan kurva Receiver Operating Characteristic (ROC) pada IMA kurang dari atau sama dengan 4 jam didapatkan Area Under Curve (AUC) untuk PTX3 adalah 0,582 dan untuk hs-cTnI adalah 0,739. Cut-off point untuk PTX3 dan hs-cTnI pada IMA kurang dari atau sama dengan 4 jam adalah adalah 4,38 ng/mL dan 978,50 ng/L. Sedangkan kurva ROC pada IMA lebih dari 4 jam didapatkan AUC untuk PTX3 adalah 0,733 dan untuk hs-cTnI adalah 0,667. PTX3 menunjukkan validitas yang lebih tinggi daripada hs-cTnI pada IMA lebih dari 4 jam. Sensitivitas dan spesifisitas PTX3 lebih baik daripada hs-cTnI pada IMA lebih dari 4 jam ( 80 % dan 66,67 % vs 60 % dan 66,67 %.
Kesimpulan: Pengukuran kadar PTX3 tidak lebih sensitif untuk mendiagnosis pasien IMA dengan waktu serangan kurang dari atau sama dengan 4 jam.

×
Penulis Utama : Imelda Christina
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S511408002
Tahun : 2018
Judul : Perbedaan Sensitivitas dan Spesifisitas Kadar Pentraxin 3 dan High Sensitivity Cardiac Troponin I pada Serangan Awal Infark Miokard Akut
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2018
Program Studi : PPDS Jantung dan Pembuluh Darah
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Magister Pendidikan Dokter Spesialis-S511408002-2018
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Dr. Trisulo Wasyanto, dr., Sp.JP(K), FIHA, FAPSC, FAsCC
2. Niniek Purwaningtyas, dr., SpJP(K), FIHA
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.