Penulis Utama | : | Villa Firdaus |
NIM / NIP | : | C0213069 |
ABSTRAK
Semantik adalah salah satu bidang kajian linguistik yang mengkaji masalah arti atau makna bahasa secara ilmiah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk menyampaikan pesan. Salah satu unsur bahasa ialah leksem. Sekelompok leksem memiliki komponen arti bersama sebagai pembentuk sebuah medan yang dapat membedakan antara medan satu dan medan yang lain, serta memiliki komponen makna pembeda untuk membedakan makna antarleksem di dalam sebuah medan. Leksem yang telah terkumpul dalam sebuah medan dapat diurai berdasarkan ciri semantik yang melekat dalam setiap leksem. Ciri ini dapat memberi batasan makna untuk setiap leksem yang bernaung dalam sebuah medan. Leksem-leksem yang bernaung dalam sebuah medan umumnya memiliki hubungan yang dekat atau bahkan bertumpang tindih. Kedekatan antarleksem dapat memunculkan makna yang tumpang tindih, seperti leksemleksem yang tercakup dalam medan leksikal adjektiva berkomponen makna (+BAU +HIDUNG +MANUSIA). Agar tidak terjadi ketumpangtindihan makna, satuan leksikal pembangun medan tersebut perlu diteliti dari sudut pandang komponen pembangunnya agar dapat diketahui perbedaan maknanya. Uraian komponen makna tersebut dapat menunjukkan relasi antarleksem, baik berupa relasi vertikal, maupun horizontal. Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimana komponen makna diagnostik dan suplemen yang dikandung adjektiva berkomponen (+BAU +HIDUNG +MANUSIA) dalam bahasa Indonesia dan (2) bagaimana relasi makna yang terbentuk dalam medan leksikal adjektiva berkomponen makna (+BAU +HIDUNG +MANUSIA) dalam bahasa Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan komponen makna diagnostik dan suplemen yang terkandung dalam butir leksikal pembentuk medan leksikal dan (2) mendeskripsikan relasi makna yang terbentuk dalam medan leksikal. Bentuk penelitian ini berupa penelitian kualitatif dengan data berupa leksem adjektiva berkomponen makna (+BAU +HIDUNG +MANUSIA) dalam bahasa Indonesia. Sumber data dalam penelitian ini adalah KBBI edisi keempat. Metode analisis yang digunakan ialah analisis komponensial Nida (1975) dan dites menggunakan kalimat diagnostik but-test serta kalimat perikutan Cruse (1997). Selanjutnya, relasi makna dalam medan leksikal diuraikan dengan konsep relasi makna Wedhawati (2005). Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa (1) komponen makna yang terkandung dalam medan leksikal tersebut ialah 46 komponen makna yang tercakup dalam 13 dimensi makna. Komponen tersebut meliputi komponen bersama, komponen diagnostik (pembeda), dan komponen suplemen (pelengkap); (2) relasi makna yang terdapat di dalamnya yaitu 29 relasi inkompatibilitas dan 8 relasi sinonimi.
Kata kunci: medan leksikal, komponen makna, reaksi semantis, konfigurasi makna, relasi makna.
Penulis Utama | : | Villa Firdaus |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | C0213069 |
Tahun | : | 2018 |
Judul | : | Medan Leksikal Adjektiva Berkomponen +Bau +Hidung +Manusia Dalam Bahasa Indonesia |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - FIB - 2018 |
Program Studi | : | S-1 Sastra Indonesia |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-FIB Program Studi Sastra Indonesia -C0213069 -2018 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Bakdal Ginanjar, S.S., M.Hum. |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Ilmu Budaya |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|